Kumpulan Dzikir dan Do’a Pilihan: Dzikir yang Ringan Diucapkan Namun Berat Timbangan

4 minutes reading
Monday, 20 Feb 2023 13:25 3 Cahyo Triwibowo

Portalbaraya.com – Dzikir dan do’a adalah salah satu bentuk ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Dzikir dan do’a yang bisa diamalkan terdapat di dalam Qur’an maupun Hadits.

Kumpulan dzikir dan do’a biasanya disusun secara tertentu dan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan spiritual seseorang.

Dzikir adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim dengan mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Ibadah dzikir juga disebut sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dan menjadi lebih dekat dengan-Nya.

Dzikir memiliki banyak manfaat bagi orang yang melakukannya, baik itu secara fisik maupun mental.

Dalam pembukaan ini, akan dibahas beberapa aspek mengenai dzikir, seperti pengertian dzikir, jenis-jenis dzikir, manfaat dzikir, dan juga cara-cara melakukan dzikir.

Baca Juga: Kumpulan Dzikir dan Do’a Pilihan: Doa Dzun Nun ( Nabi Yunus ) Ketika Mengalami Kesulitan

Pertama, pengertian dzikir adalah mengingat dan memuji Allah Ta’ala.

Dzikir bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti membaca doa, mengucapkan kalimat-kalimat tasbih, dan lain-lain.

Dzikir juga termasuk salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam, bahkan bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Kedua, ada berbagai jenis dzikir yang dilakukan oleh umat Muslim.

Dzikir yang paling sering dilakukan adalah dzikir tahmid, tasbih, tahlil, takbir, dan istighfar. Setiap jenis dzikir memiliki makna dan manfaat yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, dzikir tahmid merupakan cara mengungkapkan rasa syukur kepada Allah Ta’ala.

Ketiga, manfaat dzikir tidak hanya untuk memperoleh keberkahan dari Allah Ta’ala, tetapi juga untuk kesehatan mental dan emosional.

Melakukan dzikir bisa membantu seseorang untuk merasa tenang dan damai, menghilangkan rasa cemas, dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

Oleh karena itu, dzikir sering kali menjadi salah satu cara untuk mengatasi stress dan kegelisahan.

Keempat, dzikir juga bisa dilakukan dalam berbagai situasi, misalnya ketika sedang bepergian, ketika sedang dalam kesulitan, ketika sedang bahagia, atau ketika sedang merasa takut.

Sebagai contoh, saat sedang menghadapi masalah, seseorang bisa melakukan dzikir untuk meredakan ketegangan dan mencari solusi yang lebih baik.

Kelima, ada banyak cara untuk melakukan dzikir.

Beberapa cara yang umum dilakukan adalah membaca dzikir secara berulang-ulang, memperbanyak doa, membaca ayat-ayat Al-Quran, dan melakukan dzikir sambil melakukan aktivitas sehari-hari, seperti bekerja atau berjalan-jalan.

Metode dzikir yang digunakan tergantung pada preferensi masing-masing individu.

Keenam, dzikir juga bisa dilakukan setelah sholat berjama’ah, baik itu dalam kelompok kecil atau jemaah di masjid.

Dzikir selesai sholat berjama’ah tidak hanya membuat seseorang lebih merasa terhubung dengan Allah Ta’ala, tetapi juga dekat dengan orang lain yang sedang melakukan dzikir.

Dzikir juga bisa menjadi cara untuk mempererat tali persaudaraan dan solidaritas di antara umat Muslim.

Ketujuh, ada beberapa waktu yang disarankan untuk melakukan dzikir, seperti setelah shalat, saat pagi dan petang, saat menjelang tidur, atau saat sedang berdzikir dalam kondisi sendirian.

Dikutip dari website islami Rumaysho Com, inilah bacaan dzikir yang ringan di lisan namun berat di timbangan.

Baca Juga: Kumpulan Dzikir dan Do’a Pilihan: Do’a Nabi Musa agar Dilapangkan Hati dan Dimudahkan Urusan dan Ucapan

Dzikir Ringan Namun Berat di Timbangan

Dzikir ini ringan, pasti mudah kita amalkan. Ini adalah rangkaian kajian Riyadhus Sholihin dari Kitab Al-Adzar.

(Hadits no. 1408) Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berlibur,
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
“ Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat dalam timbangan (amalan) dan dicintai oleh Ar-Rahman, yaitu subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim (Maha Suci Allah, segala pujian untuk-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Mulia) . ” (HR. Bukhari, no. 6682 dan Muslim, no. 2694).

Penjelasan:

Boleh menggunakan kalimat bersajak selama tidak menyusah-nyusahkan diri.

Penetapan sifat cinta ( mahabbah ) bagi Allah.

Adanya mizan (timbangan) dan amalan manusia akan ditimbang pada hari akhir.

Amalan itu punya berat dalam timbangan.

Bisa jadi yang ditimbang adalah amalan itu sendiri yang dibentuk lalu ditimbang, bisa jadi pula catatan amalan, atau bisa pula kedua-duanya.

Besarnya kasih sayang Allah karena amalan yang ringan dibalas dengan balasan yang banyak.

Kita didorong untuk belajar dzikir ini karena begitu ringan di lisan.

Imam Bukhari sangatlah cerdas. Kitab shahihnya, ia awali dengan hadits niat yang menuntut kita untuk ikhlas dalam beramal.

Sedangkan penutup kitab shahihnya, beliau menutup dengan hadits ini untuk menunjukkan bahwa penutup kehidupan adalah dengan dzikir pada Allah.

Ini menunjukkan kebaikan akhir amalan. Kita juga memohon pada Allah husnul khotimah, akhir hidup yang baik.

Referensi:

Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin . Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. 2:445.

Alfawaid Al-Mustambatoh min Ahadits Kitab At-Tauhid min Kitab At-Tajrid Ash-Sharih . Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir Al-Barrak. (berrupa makalah daurah saat penulis belajar di Riyadh-KSA.

Diterjemahkan oleh penulis dalam buku Sembilan Mutiara Faedah. Demikianlah artikel tentang dzikir yang ringan di lisan namun berat di timbangan. Semoga bermanfaat.

LAINNYA