Khazanah Islam 4 Ramadhan: Ust Khalid Basalamah, Barometer Kemuliaan Seseorang dalam Islam ialah Ketaqwaan

4 minutes reading
Sunday, 26 Mar 2023 21:55 4 Cahyo Triwibowo

Portalbaraya.com – Barometer kemuliaan seseorang dalam Islam adalah ketakwaan.

Ketakwaan adalah konsep yang sangat penting dalam agama Islam, dan dianggap sebagai salah satu karakteristik utama dari seorang Muslim yang benar.

Hal ini juga menjadi salah satu ukuran kemuliaan seseorang di dalam Islam, karena ketakwaan merupakan kunci untuk memperoleh keberkahan dan kesuksesan di dunia dan akhirat.

Ketakwaan diartikan sebagai rasa takut dan cinta kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang menghasilkan tindakan-tindakan yang baik.

Seorang Muslim yang memiliki ketakwaan akan selalu berusaha untuk mematuhi ajaran-ajaran agama Islam, dan berusaha untuk memperbaiki diri secara terus-menerus.

Hal ini karena ia sadar bahwa setiap tindakan dan perkataannya akan dinilai oleh Allah ta’ala pada akhirat kelak.

Dalam Islam, ketakwaan juga menjadi tolok ukur untuk mengukur kemuliaan seseorang.

Seorang Muslim yang memiliki ketakwaan yang tinggi, akan dihormati dan dihargai oleh orang lain, karena ia dianggap sebagai orang yang patuh kepada perintah Allah ta’ala dan memiliki akhlak yang baik.

Ketakwaan juga menjadi faktor penting dalam menentukan nasib seseorang di akhirat kelak.

Seorang Muslim yang memiliki ketakwaan yang tinggi, akan diberikan keberkahan dan kesuksesan di dunia dan akhirat oleh Allah ta’ala.

Sedangkan, orang yang tidak memiliki ketakwaan, akan mendapat siksaan di akhirat kelak.

Baca Juga: Kumpulan Dzikir dan Do’a Pilihan: Bacaan Do’a Istiftah dan Artinya Part 1

Dalam sejarah Islam, terdapat banyak contoh para sahabat dan tokoh-tokoh Islam yang memiliki ketakwaan yang tinggi.

Salah satu contohnya adalah Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu, seorang khalifah terkenal yang dikenal dengan ketakwaannya yang tinggi.

Ia selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan mengikuti ajaran-ajaran agama Islam dengan baik.

Ketakwaan juga menjadi faktor penting dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim.

Seorang Muslim yang memiliki ketakwaan yang tinggi, akan selalu berusaha untuk melakukan tindakan-tindakan yang baik dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.

Dalam Islam, ketakwaan juga dianggap sebagai modal utama untuk mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.

Seorang Muslim yang memiliki ketakwaan yang tinggi, akan memiliki kemampuan untuk mengendalikan hawa nafsu dan menjaga diri dari perbuatan yang buruk.

Ketakwaan juga dianggap sebagai ciri dari seorang Muslim yang benar.

Seorang Muslim yang memiliki ketakwaan yang tinggi, akan selalu berusaha untuk mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan baik, dan akan berusaha untuk memperbaiki diri secara terus-menerus.

Dalam Al-Quran, terdapat banyak ayat yang mengajarkan tentang pentingnya ketakwaan dalam Islam.

Baca Juga: Khazanah Islam 3 Ramadhan 1444 H: Ustadz Khalid Basalamah, Jangan Rusak Pahala Puasamu Dengan Bermaksiat

Berikut ini isi kajian singkat Ustadz Khalid Basalamah dari grup WA Info KHB:

BAROMETER KEMULIAAN SESEORANG DALAM ISLAM ADALAH KETAKWAAN

Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya, paling banyak melakukan ketaatan kepada Allah serta mampu mencegah dirinya dari perilaku dosa kemaksiatan.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

إنَّ اللَّهَ لا يَنْظُرُ إلى صُوَرِكُمْ وأَمْوالِكُمْ، ولَكِنْ يَنْظُرُ إلى قُلُوبِكُمْ وأَعْمالِكُمْ

“Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa dan harta kalian. Namun yang Allah lihat adalah hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim no. 2564).

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata,

سُئِلَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ أيُّ النَّاسِ أكْرَمُ؟ قالَ: أكْرَمُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ أتْقَاهُمْ قالوا: ليسَ عن هذا نَسْأَلُكَ قالَ: فأكْرَمُ النَّاسِ يُوسُفُ نَبِيُّ اللَّهِ ابنُ نَبِيِّ اللَّهِ، ابْنِ نَبِيِّ اللَّهِ ابْنِ خَلِيلِ اللَّهِ، قالوا: ليسَ عن هذا نَسْأَلُكَ، قالَ: فَعَنْ معادِنِ العَرَبِ تَسْأَلُونِي قالوا: نَعَمْ، قالَ: فَخِيَارُكُمْ في الجَاهِلِيَّةِ خِيَارُكُمْ في الإسْلَامِ إذَا فقِهُوا

“Rasulullah ﷺ pernah ditanya, ’Siapakah orang yang paling mulia?’ Rasulullah berkata, ‘Yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara mereka.’ Mereka berkata, ‘Bukan itu yang kami tanyakan.’ Beliau ﷺ berkata, ‘Manusia yang paling mulia adalah Yusuf, nabi Allah, anak dari Nabi Allah, anak dari nabi Allah, anak dari kekasih-Nya.’ Mereka berkata lagi, ‘Bukan itu yang kami tanyakan.’ Beliau ﷺ berkata, ‘Apa dari keturunan Arab?’ Mereka menjawab, ‘Iya betul.’ Beliau bersabda, ‘Yang terbaik di antara kalian di masa jahiliyah adalah yang terbaik dalam Islam jika dia itu fakih (paham agama).” (HR. Bukhari no. 4689).

Secara penglihatan mata kita di dunia, kemuliaan seseorang diukur dari harta, keturunan, jabatan, atau status sosialnya di masyarakat, namun ketahuilah orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa, Allah mengetahui siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang paling bertakwa secara lahir maupun batin dan masing-masing dari kita akan diberi balasan yang sesuai kelak di akhirat, Allahu Ta’ala a’lam bisshowaab.

Berlomba-lomba dalam kebaikan dengan share, tag, mention ke orang lain. 1 orang yang tau ilmu karena info dari kamu, insyaAllah bernilai pahala karena mengajak kepada kebaikan.

Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim].

LAINNYA