Ensiklopedia Islam: Seputar Nasab yang Tidak Menjamin Keselamatan Di Akhirat Kelak

2 minutes reading
Monday, 15 May 2023 20:15 8 Cahyo Triwibowo

Portalbaraya.com – Pandangan umat Islam tentang akhirat dan hari kiamat mengatakan bahwa pilihan hidup seseorang akan berdampak besar pada nasibnya di akhirat.

Mereka yang sungguh-sungguh beribadah dan berbuat baik akan dilindungi dan mendapatkan kebahagiaan di akhirat, sementara mereka yang tidak patuh akan menderita dan mendapat siksaan di neraka.

Sebagian kecil orang percaya bahwa nasab atau keturunan seseorang dapat menyelamatkannya di hari kiamat dan di akhirat.

Menurut pandangan ini, silsilah keturunan para nabi, wali, cendekiawan, dan tokoh agama akan menjamin keselamatan nasabnya di akhirat.

Namun, KH Husein Muhammad menjelaskan dengan jelas bahwa pandangan ini tidak benar.

Kisah yang diceritakan oleh Kiai Husein mengenai Al-Sajjad, cucu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang saleh dan sederhana, membuktikan hal ini.

Baca Juga: Gunung di Arab Saudi Tempat dimana Malaikat Membantu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam saat Perang Badar

Al-Sajjad sedang bersedih dan merenungkan masa depannya sendiri di akhirat.

Dia menyadari bahwa tidak ada hubungan nasab atau keturunan yang bisa menyelamatkan seseorang di akhirat, kecuali amal kebaikan yang telah dilakukannya.

Allah telah menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa pada hari kiamat tidak ada lagi pertalian nasab di antara manusia, dan setiap orang akan sibuk dengan urusannya sendiri.

Pada hari itu, harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali bagi mereka yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.

Baca Juga: Ensiklopedia Islam: Seputar Dukhan dan Kabut Asap yang Harus Diketahui

Al-Sajjad, dengan pengetahuannya yang mendalam dan hatinya yang rendah, memahami bahwa kemuliaan dan kebaikan seseorang hanya terletak pada ketakwaannya kepada Allah, bukan pada nasab, jenis kelamin, jabatan, aksesoris, atau simbol yang melekat padanya.

Allah telah menyatakan bahwa yang paling mulia di mata-Nya adalah orang yang paling bertakwa.

Dengan demikian, nasib keturunan Nabi Muhammad di hari kiamat kelak ditentukan oleh amal perbuatannya, bukan karena nasabnya.

Ketaqwaan kepada Allah-lah yang akan menolong manusia di hari kiamat.

Allah adalah Maha Adil dan Dia tidak memandang nasab, tetapi hanya memperhatikan keimanan dan ketakwaan seseorang.

LAINNYA