Keutamaan Bulan Dzulhijjah: Amalan-Amalan yang Dianjurkan Pada Bulan yang Dimuliakan Ini

6 minutes reading
Tuesday, 20 Jun 2023 13:05 6 Cahyo Triwibowo

Portalbaraya.com – Berikut ini adalah pembahasan mengenai keutamaan bulan Dzul Hijjah berdasarkan sumber dari website islami Firandacom yang bisa disimak dibawah ini:

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa tidak ada hari-hari yang lebih dicintai oleh Allah daripada 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah.

Selama 10 hari Dzul Hijjah, amalan sholeh memiliki nilai yang lebih tinggi di sisi Allah daripada hari-hari lain dalam setahun.

Para sahabat bertanya kepada Nabi tentang keutamaan jihad di jalan Allah, dan Nabi menjawab bahwa tidak ada amalan yang bisa mengungguli amalan sholeh yang dilakukan selama 10 hari Dzul Hijjah, kecuali jika seorang mujahid yang meninggal dalam perang tanpa mengharapkan imbalan apa pun.

Amalan yang dilakukan pada 10 hari pertama Dzul Hijjah sangat suci di sisi Allah dan memiliki pahala yang besar.

Hari-hari ini juga diberkahi karena adanya hari ‘Arafah (9 Dzul Hijjah), hari Tarwiyah (8 Dzul Hijjah), dan hari raya Idul Adha serta hari penyembelihan (10 Dzul Hijjah).

Menurut ulama, 10 hari pertama Dzul Hijjah merupakan waktu yang paling baik untuk beramal karena melibatkan semua aspek ibadah haji.

Dijelaskan dalam Hadits juga menggarisbawahi pentingnya jihad dalam Islam, karena sahabat menempatkan jihad sebagai amalan yang paling mulia.

Pernyataan Nabi tentang mujahid yang meninggal dalam perang dengan membawa senjata dan tunggangannya menunjukkan bahwa amalan jihad memiliki nilai yang sangat tinggi.

Amalan sholeh yang dilakukan selama 10 hari Dzul Hijjah lebih dicintai oleh Allah daripada amalan-amalan pada hari-hari lain dalam setahun.

Keutamaan 10 hari Dzul Hijjah mencakup semua jenis amalan sholeh tanpa terkecuali.

Baca Juga: Inilah Inspirasi 25 Nama Bayi Laki-laki Islami 3 Kata Beserta Artinya. Calon Orang Tua Wajib Tahu!

Beberapa amalan yang dapat dilakukan selama 10 hari pertama Dzul Hijjah antara lain berpuasa pada hari ke-9 bagi yang tidak sedang menjalankan ibadah haji.

Selama 10 hari Dzul Hijjah, dianjurkan untuk banyak berdzikir kepada Allah, membaca Al-Qur’an, dan melaksanakan sholat sunnah.

Salah satu amalan yang dianjurkan adalah bersedekah di bulan yang dimuliakan ini.

Kesempatan untuk melakukan ibadah haji dan umroh juga menjadi bagian dari keutamaan 10 hari Dzul Hijjah.

Menyembelih hewan kurban pada tanggal 10 Dzul Hijjah merupakan amalan yang sangat dianjurkan selama periode ini.

Sebagai seorang muslim, kita harus bersyukur kepada Allah karena masih diberi kesempatan untuk mengalami 10 hari Dzul Hijjah dan meningkatkan ibadah kita selama periode tersebut.

Seperti halnya mengisi malam-malam 10 terakhir bulan Ramadan dengan ibadah, kita juga harus semangat mengisi hari-hari 10 Dzul Hijjah dengan banyak amalan sholeh.

Para salaf dari kalangan sahabat mengagungkan tiga puluh hari yang memiliki keutamaan, yaitu sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, sepuluh hari pertama Dzul Hijjah, dan sepuluh hari pertama Muharram.

Dalam menjalani 10 hari Dzul Hijjah, kita harus menjadikannya sebagai waktu yang istimewa dengan meningkatkan ibadah kepada Allah.

Kita perlu membedakannya dari hari-hari biasa.

Dalam kesempatan yang berharga ini, mari kita manfaatkan sepuluh hari pertama Dzul Hijjah dengan melakukan amalan-amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan taqwa, dan meraih pahala yang besar.

Semoga Allah menerima amalan-amalan kita dan memberkahi kita dalam menjalani hari-hari ini.

Demikianlah beberapa penjelasan tentang keutamaan 10 Dzul Hijjah.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda dalam memahami pentingnya menjalani ibadah dan amalan sholeh selama periode ini.

Salah satu keutamaan dari sepuluh hari pertama Dzul Hijjah adalah bahwa amalan shalat pada hari-hari ini memiliki nilai yang sangat tinggi di sisi Allah.

Selain itu, salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada sepuluh hari pertama Dzul Hijjah adalah puasa.

Puasa pada hari 9 Dzul Hijjah, yang dikenal sebagai hari Arafah, memiliki keutamaan yang besar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa-dosa yang telah lewat dan yang akan datang.”

Oleh karena itu, puasa pada hari Arafah merupakan amalan yang sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang berhaji.

Selain shalat dan puasa, salah satu amalan penting pada sepuluh hari pertama Dzul Hijjah adalah memperbanyak dzikir, istighfar, dan membaca Al-Qur’an.

Kita dapat mengisi waktu-waktu senggang dengan berdzikir kepada Allah, memohon ampunan-Nya, dan membaca Al-Qur’an. Hal ini akan memperkuat ikatan spiritual kita dengan Allah dan memberi manfaat besar bagi diri kita sendiri.

Selain ibadah pribadi, sepuluh hari pertama Dzul Hijjah juga menjadi waktu yang tepat untuk melakukan amal kebajikan dan bersedekah.

Kita dapat memperbanyak sedekah kepada fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang membutuhkan.

Sedekah pada waktu-waktu yang diberkahi ini akan membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi kita dan orang-orang yang menerimanya.

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada hari ke-10 Dzul Hijjah, yaitu hari raya Idul Adha, adalah menyembelih hewan kurban.

Menyembelih kurban merupakan bentuk pengorbanan dan taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah.

Dengan menyembelih kurban, kita berbagi rezeki dengan sesama dan mengikuti jejak kesabaran Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.

Selain itu, selama sepuluh hari pertama Dzul Hijjah, kita juga dianjurkan untuk meningkatkan amalan kebajikan lainnya seperti berbuat baik kepada orang tua, mengunjungi keluarga dan saudara, serta menolong orang-orang yang membutuhkan.

Semua amalan kebajikan ini akan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah.

Penting juga untuk menjaga lisan dan perbuatan selama sepuluh hari pertama Dzul Hijjah.

Kita harus berupaya untuk menghindari perkataan yang buruk, gosip, dan perilaku yang tidak bermanfaat.

Sebaliknya, kita perlu memperbanyak ucapan pujian kepada Allah, berbicara dengan kata-kata yang baik, dan melakukan perbuatan yang membawa manfaat bagi orang lain.

Dengan menjaga lisan dan perbuatan, kita dapat mengisi sepuluh hari ini dengan kebaikan dan mendapatkan keberkahan dari Allah.

Selain itu, di dalam sepuluh hari pertama Dzul Hijjah, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak doa dan istighfar.

Manfaatkan waktu-waktu yang berharga ini untuk berdoa kepada Allah, memohon ampunan-Nya, dan menghadapkan diri dengan penuh khusyuk.

Doa yang tulus dan ikhlas pada waktu-waktu yang diberkahi ini memiliki peluang besar untuk dikabulkan oleh Allah.

Selama sepuluh hari pertama Dzul Hijjah, kita juga dianjurkan untuk meningkatkan ibadah haji dan ibadah lainnya.

Bagi yang memiliki kesempatan dan kemampuan, melakukan ibadah haji pada bulan ini merupakan salah satu keutamaan yang besar.

Sementara itu, bagi yang tidak mampu, ibadah umrah juga dapat dilakukan sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih pahala yang besar.

Sepuluh hari pertama Dzul Hijjah juga menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan sesama.

Jika terdapat perselisihan atau ketegangan dalam hubungan kita dengan orang lain, mari berusaha memperbaikinya dan mengedepankan sikap yang penuh kasih sayang, toleransi, dan maaf.

Mengampuni dan meminta maaf adalah sikap yang sangat dianjurkan dalam Islam, dan sepuluh hari ini memberikan kesempatan yang baik untuk melakukannya.

Selain itu, penting untuk menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat selama sepuluh hari pertama Dzul Hijjah.

Kita perlu meninggalkan segala bentuk kemaksiatan, seperti mencuri, berbohong, mengumpat, dan berbuat zina.

Melakukan amalan yang baik tidak hanya mencakup perbuatan ibadah, tetapi juga menjauhi perbuatan yang tidak diizinkan oleh agama.

Dalam sepuluh hari pertama Dzul Hijjah, kita juga dapat memperbanyak zikir dan membaca istighfar.

Mengingat nama-nama Allah, membaca tasbih, tahmid, dan takbir, serta memohon ampunan-Nya akan memperkuat ikatan spiritual kita dengan-Nya.

Zikir dan istighfar juga merupakan bentuk penghambaan kepada Allah yang sangat dianjurkan.

Selama sepuluh hari pertama Dzul Hijjah, kita juga dapat memperbanyak kegiatan sosial yang bermanfaat.

Misalnya, menghadiri majelis ilmu, menyumbang dalam program amal, atau terlibat dalam kegiatan masyarakat yang bertujuan untuk membantu dan melayani sesama.

 

LAINNYA