Pentingnya Seorang Ibu Mengetahui Alergi pada Bayi

3 minutes reading
Thursday, 3 Nov 2022 10:26 6 Sutrisno Bachtiar Yusuf

Portalbaraya.com – Bayi adalah makhluk mungil dan menggemaskan yang masih rentan terhadap gangguan virus, bakteri, bibit penyakit, biang alergi, dan sebagainya.

Alergi pada bayi terjadi jika sistem imunitasnya tidak mampu mengatasi akibat negatif dari kontak dengan alergen, yaitu zat penyebab alergi. Bila tubuh bayi bersentuhan dengan alergen melalui pernapasan, sentuhan, makanan, atau suntikan, ia akan mengeluarkan zat histamine dan bahan-bahan kimia lainnya untuk melawan serangan tersebut.

Baca Juga: 4 Gejala Kolesterol Tinggi di Sejumlah Bagian Tubuh, Bisa Parah Jika Tak Diatasi Segera!

Para orang tua harus jeli menangkap gejala-gejala alergi dan menanggapinya dengan serius, karena alergi bisa berdampak fatal pada kesehatan bayi. Beberapa jenis alergi yang paling sering dialami bayi adalah alergi kulit, alergi susu, alergi makanan, dan alergi terhadap suatu zat. Tanda-tanda yang sering timbul adalah gatal-gatal, muntah, diare, bahkan kesulitan bernapas.

Alergi Akibat Asupan Susu dan Makanan

Alergi susu bisa terlihat dengan kemunculan rasa gatal pada kulit wajah dan tangan. Lidah dan langit-langit mulut bayi pun akan berubah warna menjadi putih. Bahkan, bayi bisa menderita mencret.

Penyebab alergi ini adalah bayi sangat sensitif (intoleran) terhadap susu formula, baik yang berbahan dasar susu sapi maupun susu kedelai.

Untuk mengatasi masalah ini, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mendiskusikan pilihan susu yang tidak menyebabkan alergi. Sangat disarankan pula untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi Anda.

Baca Juga: Kucing Peliharaan Sedang Terkena Penyakit Ringworm? Ini Tips Tampuh Mengobatinya

Alergi makanan bisa terlihat dengan timbulnya gangguan pencernaan berupa diare atau sembelit. Beberapa jenis makanan yang kerap menyebabkan alergi pada bayi di antaranya telur, susu, kacang tanah, dan buah-buahan seperti tomat atau stroberi.

Alergi Akibat Lingkungan Sekitar

Alergi pada kulit ditunjukkan dengan bintik-bintik atau ruam berwarna kemerahan pada lipatan-lipatan kulit bayi. Penyebabnya adalah udara panas dan lembap di beberapa bagian tubuh, misalnya paha, ketiak, pantat, leher, dan sebagainya.

Oleh karena itu, apabila bayi Anda banyak berkeringat, sering-sering membasuh lipatan-lipatan kulitnya dengan lap basah yang diikuti dengan pengeringan menggunakan handuk. Penggunaan bedak juga bisa membantu menyerap keringat berlebih.

Alergi debu sangat lazim ditemui, karena partikel-partikelnya menempel di barang-barang yang ada di sekitar bayi, meskipun kita telah mengupayakan lingkungan sebersih mungkin.

Baca Juga: Menjemput Rezeki dengan Doa Sholat Dhuha

Alergi debu menyebabkan bersin-bersin dan gatal pada hidung serta mata berair. Untuk mengatasinya, Anda bisa meningkatkan standar kebersihan untuk tempat tinggal bayi dan berkonsultasi dengan dokter untuk penggunaan obat.

Alergi serbuk sari (pollen) dan spora jamur banyak terjadi pada bayi-bayi yang tinggal di daerah pesawahan atau peternakan. Serbuk sari dan spora jamur bisa menimbulkan reaksi alergi berupa pilek.

Anda sebaiknya rutin membersihkan rumah dengan alat penyedot debu dan menggunakan tudung kelambu bagi tempat tidur bayi.

Untuk mengetahui secara jelas mengenai alergi, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis anak atau klinik-klinik kesehatan. Anda juga bisa membawa bayi untuk melakukan tes alergi di laboratorium atau prick test.

Dalam tes tersebut, esktrak alergen akan dimasukkan ke dalam kulit bayi menggunakan jarum. Dengan demikian, bisa diketahui zat apa saja yang tidak bisa ditolerir oleh tubuh buah hati Anda.

Sutrisno Bachtiar Yusuf

LAINNYA