TikTok Dikecam di AS karena Konten Anti Israel dan Pro Hamas, Senator AS Tuntut Aplikasi Ini Dihapus

3 minutes reading
Saturday, 11 Nov 2023 15:01 8 Fathoni PB

Portal Baraya – TikTok, aplikasi video pendek yang populer di kalangan anak muda, mendapat kritik keras di Amerika Serikat (AS).

Alasannya, TikTok dianggap menyebarkan konten-konten yang pro terhadap Hamas, kelompok militan Palestina yang bertempur melawan Israel.

Beberapa senator AS, seperti Josh Hawley, Marco Rubio, dan Mike Gallagher, menuntut agar TikTok dilarang di AS.

Mereka mengklaim bahwa TikTok memuat konten-konten yang anti Israel dan anti Yahudi, yang bisa mempengaruhi pandangan politik generasi muda AS.

“Selain masalah keamanan data, yang jarang dibahas adalah pengaruh TikTok terhadap gambaran dunia yang diterima generasi muda AS. Perang antara Israel dan Hamas adalah contoh penting,” tulis Hawley dalam suratnya kepada Menteri Keuangan AS, Janet Yallen, pada Selasa (8/11/2023).

Baca Juga: Dijamin FYP, Inilah Rekomendasi 7 Lagu yang Lagi Viral di TikTok November 2023

Hawley mengutip hasil survei yang menunjukkan bahwa 51 persen warga AS berusia 18-24 tahun menganggap serangan Hamas pada 7 Oktober lalu terhadap Israel bisa dibenarkan.

“Para analis mengaitkan hal ini dengan banyaknya konten anti-Israel di TikTok, tempat sebagian besar pengguna internet muda mendapatkan informasi tentang dunia,” kata Hawley.

Rubio juga menyebut TikTok sebagai platform yang bisa mendoktrin anak muda AS untuk mendukung Hamas dan mencuci otak mereka.

Sejak perang Hamas-Israel pecah, TikTok menjadi sorotan publik AS karena banyaknya konten yang mendukung Palestina.

Jeff Morris Jr, seorang pengusaha di AS, menulis di media sosial X bahwa algoritma TikTok merusak generasi muda dengan membuat mereka pro Hamas.

Morris Jr mengatakan bahwa tagar ‘standwithpalestine’ ditonton tiga miliar kali, sementara tagar ‘standwithisrael’ hanya 200 juta kali.

“Ketika saya melihat satu postingan di TikTok yang mendukung pandangan berlawanan, semua postingan saya menjadi sangat anti-Israel,” katanya.

Baca Juga: PONOROGO BANGGA DUKUNG PRODUK LOKAL DI ACARA BLIS BERSAMA DENNY CAKNAN

“Karena narasi TikTok sekarang sangat anti-Israel, maka para pembuat konten akan mengikuti narasi itu untuk mendapatkan perhatian dan pengikut lebih banyak ketika membuat konten anti-Israel,” tambah Morris.

TikTok sendiri tidak memberikan komentar tentang tuduhan ini.

Namun, sebelumnya, TikTok sudah menyatakan bahwa mereka menentang terorisme dan menghapus konten kebencian dan kekerasan.

TikTok juga mengatakan bahwa mereka telah menghapus lebih dari 925 ribu video di wilayah karena melanggar kebijakan mereka tentang kekerasan, ujaran kebencian, informasi salah, dan terorisme, termasuk konten yang mempromosikan Hamas, serta jutaan postingan lainnya secara global.

Berdasarkan data pengguna TikTok, memang ada ketertarikan pengguna di AS terhadap perjuangan Palestina, meskipun konten pro-Israel juga ada.

Pada 8 November 2023, sehari setelah perang Hamas-Israel pecah, ada sekitar 6 ribu postingan dengan 55 juta penayangan dengan tagar ‘standwithisrael’.

Sedangkan sekitar 13 ribu postingan dengan 37 juta penayangan menggunakan ‘standwithpalestine’.

Namun, di AS, tidak ada tagar terkait konflik Hamas-Israel yang masuk peringkat 100 besar selama periode tersebut. Pada satu bulan terakhir, konten yang populer di AS lebih berkaitan dengan Halloween, meme, dan film.

 

LAINNYA