Portal Baraya – Seiring dengan semangat untuk mengatasi keterbatasan dalam berkreasi, kelompok tani Bendan Ngisor, atau yang dikenal sebagai Poktan Bensor di Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, telah berhasil mengubah keterbatasan lahan menjadi peluang melalui program BRInita dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Melalui Corporate Social Responsibility (CSR) atau BRI Peduli, terutama program BRI Bertani di Kota (BRInita), Poktan Bensor mampu menghasilkan sayuran segar di lahan terbatas.
Sejak 2018, kelompok ini telah aktif dalam bercocok tanam di taman warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, meskipun pada awalnya mereka menerapkan metode konvensional.
Baca Juga: Cuan Maksimal! Inilah 7 Peluang Usaha di Desa yang Bisa Dimulai Dengan Modal 500 Ribuan
Pada awal tahun 2023, BRI Peduli mengimplementasikan program BRInita untuk Poktan Bensor.
Selain memberikan edukasi mengenai bertani di lahan sempit atau urban farming, BRI juga menyokong kelompok ini dengan infrastruktur seperti green house dan fasilitas lainnya.
Dengan menerapkan metode Hidroponik dan Aquaponik, Poktan Bensor berhasil menanam berbagai jenis tanaman, termasuk selada, bayam merah, kangkung, pakcoy, terong, bayam, cabai, dan tanaman empon-empon yang kaya akan nutrisi karena bebas pestisida.
Setiap kali musim panen tiba, anggota Poktan Bensor dengan antusias melakukan panen, menghasilkan sayuran berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan lokal.
Kelebihan produksi bahkan dapat dipasarkan, memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat.
Selain sayuran, Produk Unggulan lain dari Urban Farming Poktan Bensor adalah teh herbal yang dihasilkan dari tanaman bunga telang.
Proses produksi, mulai dari penanaman hingga penjemuran bunga telang, menghasilkan teh herbal berkualitas tinggi yang berhasil dipasarkan.
Subroto, Ketua Poktan Bensor, berharap agar program ini dapat berkelanjutan dan diadopsi oleh masyarakat luas.
Baca Juga: Rilis Smartphone Baru, Samsung Galaxy M54 Hadir dengan Kamera 108 MP dan Baterai Super Jumbo
“Program ini sangat bermanfaat, dan kami ingin mengajak masyarakat untuk turut serta dalam urban farming,” ungkapnya.
Urban farming Poktan Bensor juga mendapatkan dukungan dari Dinas Pertanian Kota Semarang.
Sunarti, penyuluh pertanian lapangan dari Dinas Pertanian, menganggap bahwa urban farming adalah solusi ideal untuk mengatasi keterbatasan lahan.
“Semoga program ini terus berjalan hingga berhasil,” ujarnya.
Baca Juga: OtoNews: Gubrakkk!! Yamaha Makin Sangar Membikin Gebrakan Dengan Rilis New YZF-R1M 2023
Agustya Hendy Bernadi, Corporate Secretary BRI, menegaskan bahwa program BRInita bukan hanya dilaksanakan di satu titik, melainkan tersebar di 21 lokasi di seluruh Indonesia.
Dengan infrastruktur dan dukungan yang diberikan, BRI berharap program ini terus berjalan dan menjadi inspirasi positif bagi masyarakat.
“Kisah inspiratif yang ditunjukkan oleh Poktan Bensor diharapkan dapat menginspirasi kelompok lain untuk mengadopsi praktik serupa,” tegas Hendy.
Baca Juga: 4 Tempat Wisata Semarang Anti Mainstream dan Cocok buat Hunting Foto Instagrammable, Yuk Intip!
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi kelompok tani, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan di tengah wilayah padat pemukiman.
Dengan kisah inspiratif Poktan Bensor, BRI berharap dapat menginspirasi kelompok-kelompok lain untuk mengadopsi praktik bertani inovatif dan berkelanjutan.