BRI Research Institute dan Pemerintah Inggris Berkolaborasi Wujudkan Inklusi Digital untuk UMKM Perempuan di Lampung dan Jawa Barat

3 minutes reading
Saturday, 18 Nov 2023 15:38 10 Arif Rahman

Portal Baraya – Menyadari pentingnya keterampilan digital dalam era bisnis modern, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, melalui BRI Research Institute, menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah Inggris.

Tujuan kolaborasi ini adalah memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya perempuan pengusaha, melalui pelatihan literasi digital dan keuangan.

Komitmen ini diumumkan dalam webinar nasional yang diselenggarakan bersama Program Akses Digital Pemerintah Inggris pada 14 November 2023.

Baca Juga: Makin Canggih, Meta Kenalkan 2 Fitur Baru Berteknologi AI untuk Edit Foto dan Video

Dengan tema “Mendorong Inklusi Digital dan Peran Perempuan Pengusaha dalam Ekonomi Digital,” hasil penelitian mengenai indeks digitalisasi UMKM diperkenalkan dalam acara tersebut.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menegaskan bahwa UMKM, khususnya Segmen Mikro dan Ultra Mikro, memiliki peran sentral dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sesuai dengan visi Indonesia Emas.

Pemberdayaan dan optimalisasi potensi bonus demografi, peningkatan jumlah penduduk perempuan, serta dukungan pada ekonomi digital di segmen Mikro & Ultra Mikro dianggap sebagai langkah strategis untuk mencapai tujuan besar ini.

Baca Juga: POTENSIAL! 10 Peluang Usaha Menjanjikan di Pangalengan. Menjelajahi Ladang Emas di Tanah Subur Jawa Barat

“Tujuan besar ini dapat direalisasikan melalui pemberdayaan dan optimalisasi potensi bonus demografi, peningkatan jumlah penduduk perempuan, peningkatan porsi pelaku usaha Mikro & Ultra Mikro, dan dengan didukung oleh peningkatan ekonomi digital terutama di segmen pelaku usaha Mikro & Ultra Mikro,” jelas Supari

Dua provinsi, Lampung dan Jawa Barat, diumumkan sebagai penerima program pemberdayaan khusus untuk UMKM perempuan.

Pemilihan ini berdasarkan hasil penelitian indeks digitalisasi UMKM pada bulan Oktober 2023, yang melibatkan 3500 peserta dalam survei daring.

Baca Juga: Kolaborasi BRI Peduli dan Yayasan Bening Saguling Ajak Masyarakat Sungai Citarum Kelola Sampah untuk Kelestarian Lingkungan

Penelitian ini menggunakan tujuh indikator, seperti Infrastruktur Digital, Kepemilikan Alat, Pengetahuan Digital, Pemanfaatan Layanan Digital, Kepercayaan terhadap Layanan Digital, Kesesuaian Antara Kebutuhan dengan Isi Layanan Digital, dan Kepuasan serta Pemahaman terhadap Regulasi.

Hasil penelitian ini menjadi dasar bagi program pemberdayaan percepatan digital, terutama untuk perempuan pengusaha dalam segmen ultra-mikro dan mikro.

Lampung dan Jawa Barat dipilih sebagai wilayah target program pemberdayaan komunitas digital dan keuangan, melibatkan 500 UMKM perempuan.

Keputusan ini didasarkan pada peringkat kedua provinsi dalam Indeks Digitalisasi UMKM, satu provinsi memiliki peringkat lebih tinggi daripada indeks rata-rata nasional, sementara provinsi lainnya memiliki peringkat lebih rendah.

Menteri Penasihat Pembangunan Kedutaan Besar Inggris Jakarta, Amanda McLoughlin, mengapresiasi peran penting akses dan literasi digital dalam memberdayakan bisnis perempuan.

Indeks digitalisasi untuk UMKM dianggap sebagai alat penting untuk memahami celah dalam ekonomi digital, dan McLoughlin berharap untuk terus terlibat dalam pengembangan kritis ini dalam kerjasama dengan Indonesia untuk masa depan yang didukung oleh teknologi digital.

Baca Juga: Harus WASPADA, Begini Cara Mengecek BPOM Kosmetik Asli atau Palsu dengan Cepat

“Indeks digitalisasi untuk UMKM adalah tools yang penting bagi kami untuk memahami dimana celah dalam ekonomi digital dan intervensi apa yang dapat mendukung pengembangan UMKM di Indonesia. Saya berharap dapat terus terlibat dalam area pengembangan yang kritis ini saat kami memperkuat kerjasama kami dengan Indonesia untuk masa depan yang lebih didukung oleh teknologi digital,” terangnya.

LAINNYA