Menjelang Ramadan, Pemkot Bandung Jamin Stok Beras Aman. Ada Operasi Pasar Murah!

3 minutes reading
Friday, 16 Feb 2024 09:55 1 Arif Rahman

Portalbaraya.com – Sebagai langkah antisipasi menghadapi kenaikan kebutuhan dan harga menjelang bulan Ramadan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah memastikan bahwa stok beras terkendali.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bandung menegaskan kesiapan mereka dengan menggelar Operasi Pasar, Pasar Murah, dan Gerakan Pangan Murah.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, Eric M. Attauriq, dalam konferensi pers di Pendopo Kota Bandung pada Kamis, 15 Februari 2024.

“Inflasi month to month (m-to-m) Kota Bandung pada Januari 2024 mencapai 0,10 persen. Beberapa komoditas, seperti beras medium, beras premium, cabai, daging ayam, telur ayam, dan kentang, mengalami kenaikan harga di minggu ketiga Februari,” ungkap Eric.

Harga beras medium meningkat dari Rp14.000 menjadi Rp14.700, naik 34,9 persen dari Harga Eceran Tertinggi (HET).

Begitu pula dengan beras premium yang naik dari Rp15.500 menjadi Rp16.200, mengalami kenaikan sebesar 16,5 persen dari HET.

Dalam menghadapi hal ini, Pemkot Bandung berencana untuk menjalankan Operasi Pasar, Pasar Murah, dan Gerakan Pangan Murah secara intensif mulai 19 Februari 2024 hingga Maret mendatang.

Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat menjelang Ramadan.

Eric menjelaskan bahwa stok beras di Kota Bandung saat ini masih aman.

Data dari Bulog per tanggal 12 Februari 2024 menunjukkan bahwa Kota Bandung memiliki stok beras medium sebanyak 4.298.404 kg dan beras premium sebanyak 33.539 kg, tersebar di 17 pasar tradisional di seluruh Kota Bandung.

Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, menekankan bahwa masyarakat tidak perlu panik terkait informasi kelangkaan beras di beberapa toko ritel.

Untuk menjaga ketersediaan beras di toko ritel, penjualan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) Medium akan dioptimalkan.

“Masyarakat tidak perlu panik dengan keberadaan beras di toko ritel. Beberapa ritel seperti Hyfresh, Superindo, dan Transmart sudah menjual beras medium SPHP. Toko ritel dilarang menjual di atas HET,” jelas Ronny.

Operasi Pasar Beras Medium akan melibatkan 30 kecamatan dengan alokasi beras sebanyak 10 ton per kecamatan. Harga yang ditetapkan pada operasi pasar ini adalah Rp10.600/kg.

Ronny menambahkan bahwa survei harga secara rutin dilakukan setiap Kamis di 8 pasar tradisional di Kota Bandung.

Dalam menjalankan kegiatan ini, Pemkot Bandung juga akan melibatkan Pasar Murah bersamaan dengan Operasi Pasar Beras Medium.

Pasar Murah ini terbuka untuk umum dan tidak memerlukan KTP.

Komoditas yang akan tersedia meliputi beras medium SPHP, minyak goreng, tepung terigu, gula putih, telur ayam, daging sapi, daging ayam, olahan daging ayam, bawang merah, bawang putih, dan sayuran.

Selain itu, Gerakan Pangan Murah akan memfasilitasi distribusi jenis pangan yang harganya sedang tinggi, dengan bantuan biaya transportasi untuk menjaga agar harga pangan tetap terjangkau.

Rencananya, akan ada 32 titik distribusi yang dibiayai dari APBD, lima titik dari provinsi, dan dukungan dua titik dari Bapenas.

LAINNYA