Bandung Bertekad Kembalikan Kejayaan Akuatik, Fokus Pembinaan Jangka Panjang
Kota Bandung bertekad untuk mengembalikan supremasi olahraga akuatik dengan fokus pada pembinaan atlet jangka panjang. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, secara tegas menyatakan komitmen ini dan meminta dukungan penuh dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bandung serta Pengurus Cabang (Pengcab) Akuatik untuk terus mendorong prestasi atlet di setiap ajang kejuaraan.
Penegasan ini disampaikan Farhan saat membuka Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Renang dan Polo Air Bandung Utama 2025 yang berlangsung di Kolam Renang UPI Bandung pada 4-7 September 2025. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan potensi yang dimiliki Kota Bandung sebagai salah satu pusat sport science di Indonesia, dengan adanya fasilitas di ITB dan UPI. "Dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), Bandung memiliki dua pusat sport science, yakni di ITB dan UPI. Jadi sangat aneh bila Bandung tidak bisa melahirkan atlet-atlet berprestasi untuk tahun 2025 nanti," ujarnya.
Menurut Farhan, prestasi olahraga tidak boleh hanya berhenti di level Kejuaraan Kelompok Umur (KU). Pembinaan atlet harus diarahkan pada prospek jangka panjang, bahkan hingga 10 atau 20 tahun ke depan. Hal ini membutuhkan perencanaan yang matang dan berkelanjutan, serta dukungan dari berbagai pihak.
Wali Kota Bandung juga mengapresiasi penyelenggaraan Kejurnas yang diadakan pada akhir pekan panjang. Ia menilai bahwa kegiatan ini memberikan alternatif positif bagi generasi muda. "Daripada energi anak-anak terbuang di tempat lain, lebih baik disalurkan di arena perlombaan," katanya. Dengan demikian, olahraga menjadi sarana yang efektif untuk mengarahkan energi dan bakat anak-anak muda ke arah yang positif dan produktif.
Farhan meyakinkan bahwa Kota Bandung kondusif untuk penyelenggaraan berbagai ajang olahraga di masa depan. Selain renang, ia mencontohkan cabang olahraga lain seperti catur cepat antar SMP dan SMA maupun sepak bola. Ia menegaskan bahwa "Bandung Event" bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga seni dan budaya. Semua aspek ini harus berjalan seimbang dan saling mendukung. Bagi KONI, event seperti Kejurnas sangat penting untuk menggali bibit-bibit atlet muda potensial. Tujuan akhirnya adalah agar Bandung dapat mempertahankan gelar juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2030, setelah diharapkan meraihnya pada Porprov 2026.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, H. Sigit Iskandar, juga memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Kejurnas ini. Ia menilai bahwa kegiatan ini bermanfaat bagi pembinaan atlet sekaligus mendukung citra Bandung sebagai kota event. "Seperti yang digaungkan Pak Wali Kota, Bandung adalah kota event, dan olahraga menjadi salah satu yang utama," ujarnya. Dukungan dari pemerintah daerah sangat penting dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan olahraga di Kota Bandung.
Sementara itu, Ketua Pengcab Akuatik Kota Bandung, Aam Nuryaman, berharap Kejurnas ini menjadi bahan evaluasi bagi para atlet muda. Ia menekankan bahwa "Prestasi itu bukan hadiah, melainkan hasil dari proses panjang. Adapun hadiah hanya berupa predikat juara. Jadi yang terpenting adalah proses," tegasnya didampingi Ketua Panitia, Idham Dasuki. Pesan ini mengingatkan para atlet bahwa kerja keras, disiplin, dan ketekunan dalam berlatih adalah kunci utama untuk meraih prestasi.
Kejurnas Renang dan Polo Air Bandung Utama 2025 diikuti oleh 588 atlet dari 12 provinsi. Mereka bersaing dalam 2.300 nomor pertandingan, menjadikan ajang ini salah satu kompetisi akuatik terbesar di Indonesia tahun ini. Jumlah peserta yang besar menunjukkan antusiasme dan minat yang tinggi terhadap olahraga akuatik di berbagai daerah. Ajang ini juga menjadi platform yang baik bagi para atlet untuk menguji kemampuan, mengukur perkembangan, dan menjalin persahabatan dengan sesama atlet dari berbagai daerah.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah, dukungan dari KONI dan Pengcab, serta partisipasi aktif dari para atlet, Kota Bandung optimis dapat mengembalikan kejayaan olahraga akuatik dan menghasilkan atlet-atlet berprestasi yang mampu mengharumkan nama daerah di tingkat nasional maupun internasional. Fokus pada pembinaan jangka panjang, pemanfaatan sport science, dan penyelenggaraan event olahraga yang berkualitas menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.