Cegah Bullying, Pemkot Bandung Siap Lindungi Anak dari Perundungan di Sekolah
Portal Baraya – Pemerintah Kota Bandung terus berupaya untuk membuat lingkungan belajar yang nyaman dan aman bagi murid dan guru di sekolah.
Hal ini dilakukan agar bisa mencegah kasus perundungan atau bullying.
“Kita ingin suasana di sekolah selalu aman, nyaman, dan menyenangkan, supaya siswa bisa belajar dengan baik,” kata Plh Sekretaris Daerah Kota Bandung, Hikmat Ginanjar dalam acara Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak di SMPN 2 Bandung.
Hikmat menambahkan, jika suasana di sekolah menyenangkan, maka ide-ide kreatif akan lebih mudah muncul dari siswa-siswi.
“Saat suasana di sekolah menyenangkan, kreativitas akan berkembang, dan ini harus kita dukung,” katanya.
Menurut Hikmat, suasana yang aman dan nyaman di sekolah sangat penting untuk membentuk generasi yang baik di masa depan.
“Acara ini sangat penting bagi kita semua karena kita sedang membentuk generasi mendatang,” ujarnya.
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan guru tentang pentingnya suasana belajar yang nyaman. Oleh karena itu, dalam acara ini juga dihadirkan psikolog untuk memberikan materi yang lebih dipahami.
“Kita ingin semua pihak, baik siswa maupun guru, memahami bahwa perundungan merusak suasana belajar. Oleh karena itu, sosialisasi ini tidak hanya ditujukan kepada kepala sekolah dan guru, tetapi juga kepada siswa agar mereka paham betul,” katanya.
b
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bandung, Uum Sumiati, menyatakan komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada anak-anak.
“Langkah-langkah ini sebagai upaya pencegahan di Kota Bandung untuk menjaga kenyamanan selama proses belajar-mengajar berlangsung,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mengunduh aplikasi Senandung Perdana melalui Play Store. Aplikasi ini bertujuan sebagai sarana untuk melaporkan kasus perundungan yang terjadi.
“Aplikasi ini juga membantu dalam pencegahan, deteksi, dan penanggulangan masalah-masalah yang mengancam kesejahteraan perempuan,” tambahnya.
Acara ini dihadiri oleh 160 peserta dari berbagai SMP di Kota Bandung dan akan diselenggarakan secara bertahap.
