Mengapa Bandung Terasa Lebih Dingin Saat Kemarau? Penjelasan Lengkap dari Dosen ITB

2 minutes reading
Wednesday, 24 Jul 2024 10:28 10 Fathoni PB

Portal Baraya – Ketua Program Studi Meteorologi ITB, Dr. Muhammad Rais Abdillah, menjelaskan tiga alasan utama mengapa cuaca di Bandung terasa lebih dingin pada pagi hari selama musim kemarau.

Dosen dari Kelompok Keahlian Sains Atmosfer ini menyatakan bahwa suhu dingin di pagi hari saat kemarau adalah hal yang wajar.

Tiga faktor penyebabnya adalah sedikitnya awan, angin, dan kelembapan udara.

Jumlah Awan yang Sedikit

Menurut Dr. Muhammad Rais, awan berperan penting dalam mengatur suhu udara. Saat musim kemarau, jumlah awan berkurang.

“Awan bertindak sebagai ‘selimut’ yang memantulkan sinar matahari dan mencegah panas mencapai permukaan bumi,” ujarnya.

Dengan berkurangnya awan di siang hari, lebih banyak sinar matahari yang mencapai bumi sehingga suhu udara meningkat.

Namun, saat malam hari, panas yang diserap bumi siang hari dilepaskan kembali ke luar angkasa, menyebabkan suhu turun drastis.

Pengaruh Angin

Angin juga memengaruhi proses pendinginan suhu. Dr. Muhammad Rais menjelaskan bahwa suhu menjadi lebih dingin saat angin tenang dibandingkan saat ada angin berembus.

“Ketika cuaca dingin dan angin tenang, pendinginannya lebih efektif,” katanya.

Angin berfungsi untuk “mengaduk” udara, sehingga udara hangat dari atas bercampur dengan udara dingin di bawah.

Kelembapan Udara

Kelembapan udara juga berperan dalam suhu dingin, meski efeknya lebih kecil dibandingkan awan. Udara dengan kelembapan rendah akan terasa lebih dingin.

Untuk mengetahui prakiraan cuaca ke depan, Dr. Muhammad Rais menyarankan untuk melihat prakiraan resmi dari BMKG.

“BMKG sudah melakukan prakiraan yang akurat untuk temperatur, sehingga sangat membantu, terutama bagi pertanian yang memerlukan informasi cuaca mingguan atau bulanan,” ujarnya.

 

LAINNYA