Siswa SMAK Dago Bandung Resah, Banyak Orang Tak Dikenal Ganggu Aktivitas Belajar

2 minutes reading
Tuesday, 30 Jul 2024 09:28 7 Fathoni PB

Portal Baraya – Aktivitas belajar di SMAK Dago, Kota Bandung terganggu karena lahan dan bangunan yang ditempati diduga diserobot oleh sejumlah orang tak dikenal (OTK).

Mereka mulai menempati lahan sejak Sabtu (27/7/2024) hingga Senin (29/7/2024).

Kuasa hukum Yayasan SMAK Dago, Putri Ilmia, menyatakan kegiatan belajar mengajar masih berlangsung, tetapi beberapa siswa mulai resah dan bertanya kepada pihak sekolah serta yayasan tentang kehadiran orang asing tersebut.

“Beberapa siswa sudah mulai bertanya dan resah. Kenapa banyak orang asing di sini? Ini otomatis mengganggu dan membuat siswa resah,” ujar Putri pada Senin (29/7/2024).

Putri menambahkan, para siswa merasa khawatir dan takut selama proses belajar mengajar berlangsung. “Ketakutan dan kekhawatiran pasti ada,” ungkapnya.

Putri sempat bertanya kepada orang yang menjaga sekolah alasan dugaan penyerobotan lahan, namun mereka hanya diperintah oleh atasan dan tidak mengetahui alasannya.

Putri menegaskan bahwa yayasan SMAK Dago memiliki legalitas untuk mengelola lahan tersebut dengan bukti surat pengalihan aset dari Kementerian Keuangan ke Yayasan SMAK Dago.

Ia berencana untuk melakukan mediasi dengan pihak yang diduga menyerobot lahan tersebut agar dapat kooperatif.

Ketua Yayasan SMAK Dago, Nicky Sopacua, menyatakan bahwa dugaan penyerobotan lahan dan bangunan ini mengganggu kenyamanan kegiatan belajar mengajar.

Ia berharap agar pihak yang tidak berkepentingan segera meninggalkan area tersebut.

“Kondisinya kurang nyaman karena ada orang yang tidak berkepentingan di sini,” kata Nicky.

Koordinator keamanan SMAK Dago, Alexon Talaumbanua, mengaku didatangi oleh puluhan orang yang meminta petugas keamanan sekolah untuk keluar.

Ia sempat bertanya alasan dugaan penyerobotan lahan tersebut.

Alexon juga mengatakan sempat terjadi perkelahian saat mencoba mengamankan sekolah yang dijaganya. Bahkan, ia mendengar orang yang datang untuk menyeret dirinya.

“Mereka menangkap saya, saya melawan dan terdengar orang bilang seret-seret,” ujar Alexon.

 

LAINNYA