Portal Baraya – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 2 Bandung telah menyediakan fasilitas drinking water station di Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong sebagai upaya mengurangi penggunaan botol plastik.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen KAI dalam mendukung pencapaian net zero emission (NZE).
“Fasilitas ini merupakan dukungan KAI untuk mengurangi penggunaan botol plastik, sekaligus sebagai langkah menuju net zero emission,” ujar Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi, di Bandung, Selasa.
Fasilitas drinking water station yang mulai beroperasi sejak Juli 2023 ini, merupakan hasil kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Coway International Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Seluruh layanan ini telah melalui berbagai uji kualitas, termasuk kualitas air yang aman untuk dikonsumsi.
Ayep menambahkan bahwa air minum sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
Oleh karena itu, KAI berkomitmen untuk menyediakan air minum yang tidak hanya mudah diakses tetapi juga berkualitas tinggi dan aman bagi penumpang.
“Kualitas air di drinking water station ini telah memenuhi semua 20 parameter standar baku mutu yang diuji oleh Coway Water Quality Laboratory. Selain itu, fasilitas ini juga telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI,” jelas Ayep.
Lebih lanjut, Ayep menjelaskan bahwa parameter uji kualitas air mencakup mikrobiologi (E. coli dan Total Bakteri Coliform), fisik (Suhu, Total Dissolved Solid, Kekeruhan, Warna, dan Bau), kimia (Nitrat, Nitrit, Besi, Mangan, Arsen, Kadmium, Timbal, Fluorida, dan Aluminium), serta kimia tambahan (Total Kromium, Tembaga, Seng, dan Nikel).
“KAI terus mendukung kampanye dan gerakan konservasi serta teknologi ramah lingkungan sebagai bagian dari peningkatan layanan kepada pengguna kereta api. Ini adalah salah satu langkah dalam menghadirkan ekosistem transportasi kereta api terbaik bagi masyarakat Indonesia,” tutup Ayep.