Portal Baraya – Meta, perusahaan yang mengelola Facebook dan Instagram, baru saja meluncurkan layanan berbayar untuk menghilangkan iklan dari kedua platform media sosial tersebut.
Layanan ini diklaim sebagai upaya Meta untuk mematuhi aturan perlindungan data Uni Eropa (UE).
Namun, banyak pengguna yang tidak setuju dengan layanan ini dan mengancam untuk menghapus akun mereka.
Meta mengatakan bahwa layanan bebas iklan ini adalah salah satu cara untuk memberikan pilihan kepada pengguna di UE tentang bagaimana data mereka digunakan untuk menampilkan iklan yang relevan.
Sebelumnya, Meta didenda sebesar €390 juta (£340 juta) oleh UE karena dianggap melanggar aturan perlindungan data dengan memaksa pengguna untuk menerima iklan yang dipersonalisasi atau meninggalkan platform.
Dengan layanan bebas iklan ini, Meta berharap dapat memenuhi persyaratan peraturan UE tanpa harus mengorbankan pendapatannya dari bisnis iklan, yang merupakan sumber utama pendapatan perusahaan.
Baca Juga: Ternyata Mudah! Begini Cara Bikin Poster ala Disney Lewat Bing Image Creator AI
Biaya dan Ketersediaan Layanan Bebas Iklan
Layanan bebas iklan ini hanya tersedia di negara-negara anggota UE dan tidak tersedia di Inggris.
Pengguna yang ingin berlangganan layanan ini harus membayar biaya bulanan yang bervariasi tergantung pada platform dan perangkat yang digunakan.
Untuk pengguna web, biaya langganan adalah €9,99 (£8,72) atau setara Rp 193.111,56 per bulan untuk satu akun Facebook atau Instagram.
Jika pengguna ingin menautkan akun lainnya, maka akan ada biaya tambahan sebesar €6 (£5,24) per akun.
Untuk pengguna seluler, biaya langganan adalah €12,99 (£11,35) atau setara Rp 251.045,03 per bulan untuk satu akun Facebook atau Instagram.
Biaya ini lebih tinggi karena Meta harus membayar komisi kepada Apple dan Google yang menyediakan aplikasi di perangkat seluler.
Baca Juga: Incar Kelas Mid-Range, Oppo A79 5G Hadir dengan Desain Elegan dan Upgrade Dapur Pacu Mumpuni
Reaksi Pengguna terhadap Layanan Bebas Iklan
Banyak pengguna Facebook dan Instagram yang mengecam layanan bebas iklan ini dan menganggapnya sebagai cara Meta untuk mengambil keuntungan dari pengguna.
Mereka mengatakan bahwa mereka tidak mau membayar untuk menggunakan platform media sosial yang seharusnya gratis.
Beberapa pengguna juga membandingkan layanan bebas iklan ini dengan layanan berlangganan X Premium, yang merupakan layanan berbayar dari X (sebelumnya Twitter), platform media sosial lainnya.
Mereka mengatakan bahwa X Premium memberikan lebih banyak manfaat daripada sekadar menghapus iklan, seperti fitur undo tweet, bookmark folder, dan mode pembaca.
Beberapa pengguna juga menuduh Meta meniru ide Elon Musk, pendiri X, yang dikenal sebagai inovator di bidang teknologi. Mereka meminta Meta untuk lebih kreatif dan tidak hanya mengejar uang.