Siapa Ahed Tamimi? Aktivis Palestina yang Ditangkap Israel karena Dituduh Menghasut Kekerasan di Media Sosial

2 minutes reading
Wednesday, 8 Nov 2023 08:40 7 Fathoni PB

Portal Baraya – Ahed Tamimi, seorang aktivis Palestina yang terkenal karena aksinya menampar tentara Israel, ditangkap oleh pasukan Israel pada Senin (6/11) di kota Nabi Saleh, Tepi Barat.

Pasukan Israel menuduh Tamimi menghasut kekerasan dan menyerukan aktivitas terorisme melalui media sosial.

Namun, ibu Tamimi membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa akun Instagram yang digunakan untuk menghasut kekerasan bukan milik putrinya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Puji Retno Marsudi Bela Palestina di PBB, Tunjukkan Sikap Tepat sebagai Perwakilan Indonesia

Siapa Ahed Tamimi?

Ahed Tamimi adalah seorang wanita berusia 22 tahun yang menjadi simbol perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel.

Tamimi lahir dan besar di kota Nabi Saleh, Tepi Barat, yang sering menjadi lokasi protes warga Palestina terhadap penyitaan tanah oleh Israel.

Tamimi mulai dikenal publik saat berusia 14 tahun, ketika ia terekam video sedang menggigit tentara Israel yang mencoba menangkap adiknya.

Dua tahun kemudian, ia ditangkap setelah terekam video lagi sedang menampar dan menendang dua tentara Israel yang berada di halaman rumahnya.

Tamimi kemudian dijatuhi hukuman delapan bulan penjara setelah mengaku bersalah atas tuduhan penyerangan.

Bagi warga Palestina, Tamimi adalah pahlawan, pejuang anak-anak, dan pejuang kemerdekaan.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, memuji dan menganggap seruan Tamimi di media sosial sangat penting.

Namun, bagi Israel, Tamimi adalah boneka politik orang tuanya yang dididik secara keras dan pantas mendapat hukuman berat.

Baca Juga: Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina Tiba di Mesir, akan Disalurkan ke Gaza

Apa yang Terjadi pada Tamimi?

Menurut Lembaga Tahanan Palestina, Tamimi ditangkap oleh lebih dari selusin tentara Israel yang masuk ke rumahnya pada tengah malam.

Tentara Israel menggeledah rumah Tamimi dan menyita beberapa barang elektronik, termasuk ponsel dan laptop.

Tentara Israel menuduh Tamimi menghasut kekerasan dan menyerukan aktivitas terorisme melalui media sosial.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, memposting foto yang menunjukkan seorang tentara Israel sedang menahan Tamimi di kamar tidurnya. Ben-Gvir menuduh Tamimi menyatakan “simpati dan dukungan terhadap manusia Nazi di media sosial” dan bersumpah: “Toleransi nol dengan teroris dan pendukung terorisme!”

Beberapa media Israel melaporkan bahwa Tamimi ditangkap terkait dengan sebuah unggahan di Instagram yang mengancam akan “menyembelih” pemukim Israel dan menyebut apa yang dilakukan Hitler kepada orang Yahudi adalah “lelucon”.

Unggahan tersebut menggunakan bahasa Ibrani dan Arab dan menampilkan foto Tamimi.

Namun, ibu Tamimi, Nariman Tamimi, membantah bahwa putrinya menulis unggahan tersebut.

Ia mengatakan bahwa ada puluhan halaman online dengan nama dan foto Tamimi yang tidak ada hubungannya dengan putrinya. Ia juga mengatakan bahwa putrinya tidak memiliki akun Instagram.

 

LAINNYA