Gerakan Anti Naturalisasi Timnas Indonesia Semakin Marak, Netizen Curiga Ada Dalang di Balik Aksi Ini

2 minutes reading
Sunday, 29 Sep 2024 12:45 5 Fathoni PB

Portal Baraya – Sepak bola Indonesia tengah diwarnai dengan perdebatan terkait program naturalisasi pemain Timnas Indonesia.

Baru-baru ini, muncul gerakan anti naturalisasi yang memicu perbincangan publik, terutama setelah spanduk penolakan terlihat di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di wilayah Jakarta.

Spanduk tersebut berisi pesan yang jelas menolak program naturalisasi pemain yang dilakukan oleh PSSI.

Salah satu kalimat yang tertulis di spanduk tersebut berbunyi, “NATURALISASI BUKAN KAMI….KAMI ANAK KAMPUNG SINI (AKAMSI),” yang disertai dengan nama organisasi Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI).

Unggahan foto spanduk ini pertama kali dibagikan oleh akun X (Twitter) @Endragnwn dan kemudian menyebar di berbagai platform media sosial, seperti Instagram.

Tak lama setelah itu, netizen ramai-ramai membicarakan aksi ini dan banyak yang curiga ada pihak tertentu di balik gerakan anti naturalisasi tersebut.

Banyak netizen meminta pihak berwajib untuk menyelidiki lebih dalam siapa yang menggerakkan aksi ini.

Salah satu komentar yang mencuat di Instagram berasal dari akun @m*****j_ yang menulis, “Ada dalangnya ini kalo berani terang-terangan begini, yang pasti berduit.” Komentar serupa juga muncul dari akun @t****o yang menyatakan, “Pasti di belakang ini ada dalangnya.”

Sebenarnya, gerakan anti naturalisasi sudah lama terdengar, namun belakangan ini semakin gencar seiring dengan meningkatnya jumlah pemain naturalisasi yang memperkuat Timnas Indonesia.

PSSI sendiri merencanakan adanya lima pemain naturalisasi baru, yakni Mees Hilgers, Eliano Reijnders, Dion Markx, Tim Geypens, dan Mauresmo Hinoke.

Tak hanya melalui spanduk, beberapa tokoh juga mulai mengkritik kebijakan ini secara terbuka.

Salah satunya adalah Hifni Hasan, yang dalam sebuah acara bernama Santini Jebreeet Media Award menyampaikan kritik langsung kepada pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. “Saya orang yang paling keras menentang naturalisasi,” kata Hifni Hasan, yang juga merupakan anggota Komite Eksekutif NOC Indonesia.

Ia menambahkan bahwa naturalisasi pemain sebaiknya dibatasi demi perkembangan pemain lokal.

Di sisi lain, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memberikan pandangannya terkait isu naturalisasi ini.

Menurutnya, keberadaan pemain naturalisasi justru membantu meningkatkan level permainan Indonesia di kancah internasional.

Shin Tae-yong berharap masyarakat Indonesia, khususnya yang kontra dengan kebijakan ini, bisa melihatnya dari sudut pandang yang lebih luas.

“Banyak yang bilang ini merugikan pemain lokal, tapi coba lihat dari perspektif yang lebih besar. Jika kita bisa masuk dalam peringkat 50 besar FIFA, sepak bola Indonesia akan lebih kuat,” ujar Shin Tae-yong, seperti dikutip dari akun Instagram @transfer.bola.

Dengan berbagai pendapat pro dan kontra yang muncul, isu naturalisasi pemain di Timnas Indonesia akan terus menjadi topik hangat di kalangan pecinta sepak bola nasional.

 

LAINNYA