Portal Baraya – PT XL Axiata (EXCL) berencana untuk menghentikan layanan jaringan 2G secara bertahap.
Langkah ini dilakukan untuk menghemat biaya operasional dan menyiapkan diri menyambut era 5G.
Sebelumnya, XL Axiata juga sudah menutup layanan 3G dan mengalihkannya ke layanan 4G.
Saat ini, jaringan 2G masih digunakan oleh sebagian pelanggan XL untuk melakukan panggilan suara.
Namun, XL Axiata sudah mulai mengembangkan layanan Voice over LTE (VoLTE), yaitu panggilan suara yang menggunakan koneksi internet 4G.
Layanan VoLTE diklaim memiliki kualitas suara yang lebih jernih dan stabil daripada panggilan suara 2G.
“Dulu kita maintain 2G, 3G, 4G, lalu kita tutup 3G dan voice kita pindahkan ke 2G tetapi nanti 5G akan datang, maka sebelum 5G ini menjadi massive dan menjadi cost kita ke depannya, ada cost yang harus kita kurangi, dalam hal ini yaitu 2G,” kata Director and Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, Jumat (10/11).
Menurut Gede, trafik layanan 2G terus menurun seiring dengan meningkatnya penggunaan panggilan suara berbasis aplikasi seperti WhatsApp.
Selain itu, banyak vendor smartphone yang sudah mengeluarkan produk dengan dukungan VoLTE dengan harga terjangkau.
Salah satu tantangan yang dihadapi XL adalah masih adanya mesin EDC yang menggunakan jaringan 2G.
Untuk itu, XL Axiata bekerja sama dengan perbankan untuk mengganti mesin EDC lama dengan mesin EDC berbasis 4G.
Gede berharap, dalam tiga tahun ke depan, XL Axiata bisa secara resmi menghentikan layanan 2G dan fokus ke layanan 5G. 5G adalah generasi kelima dari teknologi seluler nirkabel, yang menawarkan kecepatan unggah dan unduh yang lebih tinggi, koneksi yang lebih konsisten, dan peningkatan kapasitas dibandingkan jaringan sebelumnya.
5G jauh lebih cepat dan lebih andal daripada jaringan 4G yang populer saat ini dan berpotensi mengubah cara kita menggunakan internet.
Jaringan 5G juga dapat mendukung aplikasi internet-of-things (IoT) dan machine-to-machine yang membutuhkan koneksi yang cepat dan stabil.
Untuk menikmati layanan 5G, pengguna membutuhkan smartphone yang mendukung jaringan 5G.
Selain itu, pengguna juga harus berada di wilayah yang sudah tercover oleh jaringan 5G. Di Indonesia, beberapa operator seluler sudah mulai menguji coba layanan 5G di beberapa kota besar.