Portal Baraya – Shin Tae-yong memberikan kritik tajam kepada Bahrain yang menolak bermain di Jakarta saat dijamu Timnas Indonesia.
Keputusan ini muncul setelah Bahrain mengajukan permintaan kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk memindahkan lokasi pertandingan pada matchday kedelapan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Alasan di balik permintaan Bahrain bukan karena takut menghadapi Timnas Indonesia, tetapi lebih kepada kekhawatiran mereka terhadap reaksi fanatik pendukung Skuad Garuda.
Hal ini tak lepas dari insiden kontroversial pada matchday ketiga Grup C, ketika Timnas Indonesia ditahan imbang oleh Bahrain 2-2 akibat keputusan wasit yang memperpanjang injury time hingga menit ke-99, meskipun waktu tambahan seharusnya hanya 6 menit.
Kontroversi tersebut memicu kemarahan netizen Indonesia yang membanjiri media sosial Bahrain dengan kritik, bahkan ancaman.
Serangan ini membuat Federasi Sepak Bola Bahrain merasa terancam dan khawatir akan keselamatan para pemainnya jika pertandingan digelar di Jakarta.
Dalam pernyataannya, Federasi Sepak Bola Bahrain mengutuk tindakan warganet Indonesia, menyebutnya sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai olahraga dan norma-norma Islam.
Mereka menegaskan bahwa serangan terhadap akun media sosial federasi dan pemain Bahrain sama sekali tidak bisa diterima.
Bahrain berencana mengajukan permintaan resmi kepada AFC untuk memindahkan pertandingan demi menjaga keselamatan para pemain.
Mereka khawatir dengan potensi ancaman yang mungkin terjadi jika laga tetap digelar di Jakarta.
Menanggapi hal ini, Shin Tae-yong mengungkapkan kebingungannya atas keputusan Bahrain.
Menurut pelatih asal Korea Selatan itu, permintaan Bahrain tidak masuk akal.
Ia justru memuji masyarakat Indonesia sebagai orang-orang yang baik, dan menganggap reaksi netizen Indonesia wajar mengingat keputusan wasit yang tidak adil pada laga sebelumnya.
Shin Tae-yong juga menegaskan bahwa Timnas Indonesia sudah melakukan pertandingan tandang ke Bahrain, sehingga Bahrain juga harus menghormati aturan dengan bertandang ke Jakarta. “Kami sudah datang ke sana, jadi mereka pun harus datang ke sini,” tegasnya.