Balas Serangan Prabowo Tentang Polusi DKI Jakarta Tertinggi di Dunia, Anies Baswedan Malah Salahkan Angin

2 minutes reading
Wednesday, 13 Dec 2023 09:57 10 Miftakhul Jannah

Portal Baraya- Anies Baswedan sanggah tudingan Prabowo mengenai isu polusi DKI Jakarta tertinggi di dunia selama era kepimpinannya saat menjadi gubernur. 

Dalam kesempatan debat capres pertama yang berlangsung pada (12/12/2023) tersebut, Prabowo Subianto mewakili paslon 2 melayangkan sebuah isu mengenai polutan yang ada di DKI Jakarta selama kepimpinan Anies Baswedan. 

Menurut Prabowo Subianto, selama kepimpinan Anies seringkali DKI Jakarta mendapatkan indeks polusi tertinggi di dunia. 

“Selama Mas Anies memimpin, sering sekali DKI menerima indeks polusi tertinggi di dunia,” ujar Prabowo. 

Menjawab tudingan tersebut, Anies Baswedan memberikan penjelasan bahwa polutan tidak hanya dari dalam kota saja. 

“Bila masalah polusi udara itu bersumber dari dalam kota Jakarta, maka hari ini, besok, minggu depan konsisten selalu akan kotor. Tapi apa yang terjadi, ada hari dimana kita bersih ada hari dimana kita kotor,” terang Anies Baswedan. 

Dalam sanggahan tersebut, Anies juga menyatakan bahwa polutan di DKI Jakarta bisa terjadi akibat adanya angin yang membawa polusi ke kota Jakarta. 

“Angin tak ada KTP nya, angin itu bergerak dari sana-sini, ketika polutan yang muncul dari pembangkit listrik tenaga uap mengalir ke Jakarta maka Jakarta punya indikator karena itu Jakarta mengatakan ada polusi udara,” lanjutnya. 

Menerima jawaban tersebut, Prabowo Subianto merasa tidak puas dan menganggap penjelasan Anies terlalu berbelit-belit karena tidak menjawab perihal dana 80 T dan malah menyalahkan angin. 

“Ya susah kalau kita menyalahkan angin,” Ujarnya. 

Meski demikian, Anies Baswedan masih memberikan sanggahan dengan menegaskan bahwa sumber polutan tidak hanya dari dalam kota. 

“Ketika ditujukan ya memang ada sumber polutan dari dalam kota, tapi kalau sumber polutan itu hanya dari dalam kota. Maka pak, pakai logika sederhana sekali, jumlah motor dari hari ke hari sama, jumlah mobil dari hari ke hari sama, maka harusnya angka polusinya sama setiap waktu. Betul tidak?” Terang Anies Baswedan. 

 

LAINNYA