Wajib Tahu! Inilah Alasan Rohingya Bisa Diterima di Indonesia selain Kemanusiaan

Portalbaraya.com – Segala pro kontra masyarakat Indonesia terutama daerah yang dimasuki oleh pengungsi Rohingya. Banyak isu simpang siur tentang para pengungsi Rohingya yang akhirnya membuat keresahan masyarakat Indonesia.

Bantuan yang diterima oleh pengungsi Rohingya pun dianggap tidak seharusnya karena membandingkan dengan masyarakat setempat yang dikatakan membutuhkan bantuan pemerintah.

Sejauh ini penerimaan pengungsi Rohingya ke Indonesia dinyatakan sebagai gerakan kemanusiaan. Di mana Indonesia menganut sebuah diplomasi kemanusiaan.

Selain alasan kemanusiaan pengungsi Rohingya diterima yaitu:

1. Adanya peraturan presiden no 135 tahun 2016 tentang penanganan pengungsi dari luar negeri di Indonesia mengacu pada ketentuan yang ditetapkan.

2. Prinsip Non-Refoulement yaitu negara dilarang mengembalikan pengungsi ke negara asal karena kemungkinan mendapatkan penganiayaan atau dikategorikan berbahaya.

3. Bersedianya Masyarakat yaitu dianggap bersedia dengan ketersediaan membantu seperti yang sempat terjadi di tahun 2015.

4. Hukum Internasional lainnya yang menyatakan kewajiban Indonesia untuk membantu menyelamatkan orang-orang yang membutuhkan bantuan darurat di laut.

5. Prinsip R2P (Right to Protect) di Indonesia tanggung jawab negara untuk memberikan perlindungan kepada setiap penduduk dari pemusnahan massal, kejahatan perang, kejatahan, dan gerakan pembersihan etnis.

Dari alasan di atas, alasan ketiga yang saat ini mulai ditolak oleh masyarakat karena banyaknya tindakan yang meresahkan dari para pengungsi Rohingya, bahkan kerap bersikap tidak menghargai para relawan di camp pengungsian yang telah disediakan.

Alasan yang membuat Rohingya bisa diterima di Indonesia memang logis secara administrasi atau jika para pengungsi Rohingya tidak melakukan tindakan yang merugikan masyarakat setempat. Pemerintah setempat mungkin perlu memberikan penjelasan dan menjamin keamanan juga kenyamanan masyarakat agar bisa menerima para pengungsi Rohingya sementara waktu bukan selamanya.