Portal Baraya – Perkembangan terbaru di dunia sepak bola Indonesia menunjukkan minat serius dari dua pemain keturunan, Thom Haye dan Maarten Paes, untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
PSSI, di bawah kepemimpinan Ketua Umum Erick Thohir, membuka peluang naturalisasi bagi mereka.
Maarten Paes, kiper berusia 25 tahun dari klub Major League Soccer FC Dallas, tampaknya akan menjadi salah satu calon naturalisasi.
Erick Thohir juga menyambut positif respon Thom Haye, dan PSSI secara terbuka memberikan kesempatan kepada pemain keturunan yang ingin memperkuat tim nasional.
“Kita terbuka untuk semua yang memiliki darah Indonesia dan ingin memperkuat Timnas. Mereka yang bersedia mengibarkan bendera Merah Putih dan memperkuat Tim Nasional kita harus mendapat kesempatan sebanyak mungkin,” ungkap Erick Thohir melalui akun Instagram pribadinya.
Namun, pandangan kritis datang dari Bung Towel, seorang Pengamat sepak bola.
Menurutnya, maraknya naturalisasi pemain oleh PSSI dapat membuat kompetisi lokal, seperti Liga 1, terlihat seperti pajangan tanpa makna yang jelas.
Bung Towel menekankan perlunya PSSI menjelaskan parameter kesuksesan dari pemain naturalisasi di Timnas Indonesia.
Dalam analisisnya, Bung Towel juga menyoroti kinerja Timnas Indonesia dalam dua laga awal Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak dan Filipina.
Meskipun sudah ada pemain naturalisasi, Timnas dinilai masih kurang mampu bersaing.
Bung Towel mengajukan pertanyaan kritis terkait tujuan dari serangkaian naturalisasi ini.
“Naturalisasi, apakah ini sebuah akselerasi, shortcut, atau jalan pintas? Dan pertanyaan lainnya, apa tujuan sebenarnya dari kompetisi Liga 1? Apakah hanya sebagai pajangan atau untuk kepentingan serius?” tegas Bung Towel dalam wawancaranya di kanal YouTube Sportify Indonesia, Sabtu (16/12).
Pertanyaan-pertanyaan ini memunculkan refleksi kritis terkait kebijakan naturalisasi dan relevansi kompetisi sepak bola nasional.