Arti Hilirisasi Digital yang Dibahas Gibran dalam Debat. Begini Penjelasan Budiman Sudjatmiko

3 minutes reading
Sunday, 24 Dec 2023 20:25 15 Arif Rahman

Portal Baraya – Dalam debat perdana Cawapres pada Jumat (22/12), Cawapres Gibran Rakabuming Raka memperkenalkan konsep yang mungkin terdengar baru bagi sebagian kalangan: “hilirisasi digital”.

Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, memberikan penjelasan mendalam mengenai konsep ini, menggarisbawahi kepentingan dan urgensi di balik istilah yang diutarakan oleh Gibran.

TKN Memberikan Penjelasan Soal Hilirisasi Digital

Menurut Budiman Sudjatmiko, narasi hilirisasi digital yang diusung oleh Gibran bukanlah semata-mata retorika tanpa substansi.

Sebaliknya, Budiman menegaskan bahwa konsep ini mempunyai makna mendalam yang mencerminkan tekad Koalisi Indonesia Maju untuk membangun ekonomi digital dari hulu ke hilir.

“Saat ini, ekonomi digital Indonesia telah menunjukkan performa yang memadai. Namun, membangun ekonomi digital tidak boleh terbatas pada pengembangan aplikasi di sektor transportasi atau ritel saja. Dengan tren digital saat ini, hilirisasi digital harus diaplikasikan dalam berbagai sektor lainnya,” ujar Budiman dalam keterangan tertulis pada Minggu (24/12/2023).

Budiman menguraikan bahwa hilirisasi digital memiliki dua dimensi signifikan.

Pertama, mencakup persiapan infrastruktur jaringan dan konektivitas internet, serta pembangunan industri perangkat digital.

Dalam visi misi dan program tercepat mereka, Koalisi Indonesia Maju telah menetapkan prioritas untuk memberikan akses internet dan literasi digital kepada masyarakat Indonesia, terutama di daerah yang sebelumnya tidak terjangkau.

“Dalam pendekatan ini, kami berkomitmen untuk memastikan akses internet dan literasi digital merata di seluruh pelosok negeri. Ini akan memicu gelombang digitalisasi usaha dan peningkatan jumlah sumber daya manusia di sektor digital, yang nantinya dapat diarahkan pada pengembangan teknologi seperti blockchain, kecerdasan buatan (AI), machine learning, dan analisis data besar,” terang Budiman.

Hilirisasi Digital dan Rantai Pasok Industri Strategis

Pada dimensi kedua, Budiman menjelaskan bahwa hilirisasi digital juga mengandung makna untuk melakukan digitalisasi dalam rantai pasok industri strategis di Indonesia.

Digitalisasi di sektor ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi di seluruh proses industri.

Sebagai contoh, dalam sektor pertanian, teknologi dapat diterapkan untuk pengembangan pupuk dan bibit unggul, Internet of Things (IoT) untuk pertanian cerdas, atau platform e-commerce khusus untuk produk pangan.

Budiman menyatakan bahwa tren digitalisasi telah terlihat di berbagai sektor, seperti pangan, transportasi, ritel, logistik, dan pertambangan, yang tidak hanya membawa keuntungan triliunan rupiah bagi Indonesia tetapi juga memiliki potensi ekonomi mencapai Rp 11.000 triliun.

Ekosistem dan Pendekatan DNA (Device, Network, Application)

Budiman melanjutkan dengan menjelaskan bahwa konsep hilirisasi digital sejalan dengan pendekatan ekosistem yang dikenal sebagai DNA, yang mencakup Device, Network, dan Application.

Menurutnya, dengan menerapkan hilirisasi digital, Indonesia akan memiliki komoditas data dengan nilai ekonomi yang sangat besar.

Oleh karena itu, Budiman menekankan pentingnya memperkuat keamanan digital di Indonesia.

“Data yang diolah secara digital dengan bantuan AI, machine learning, big data, dan blockchain membuat keamanan siber dan pertahanan siber, yang diungkapkan oleh Gibran, menjadi sangat krusial untuk melindungi komoditas ekonomi kita,” ucapnya.

Budiman menambahkan bahwa penting untuk menyikapi fakta bahwa nilai pasar data telah menjadi sangat kompetitif.

Sebagai ilustrasi, pada tahun 2017, The Economist menyatakan bahwa nilai pasar data melebihi nilai minyak.

“Upaya hilirisasi digital yang kami lakukan bertujuan untuk memajukan Indonesia dari berbagai aspek strategis. Hal ini akan menjadi kenyataan jika kita mampu menjalankan hilirisasi digital berdasarkan dua pilar strategis dan terarah yang telah kami susun,” pungkas Budiman.

Dari penjelasan Budiman Sudjatmiko, terungkaplah esensi hilirisasi digital yang diperkenalkan oleh Gibran dalam debat.

Lebih dari sekadar istilah teknis, hilirisasi digital menjadi kunci pembangunan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan mempersiapkan infrastruktur, meningkatkan literasi digital, dan mendorong digitalisasi di sektor-sektor kunci, Koalisi Indonesia Maju bertekad untuk membawa Indonesia ke puncak kemajuan teknologi dan ekonomi.

Dan tentu, di tengah era digitalisasi ini, perlindungan terhadap komoditas ekonomi berupa data menjadi fokus utama, menggarisbawahi urgensi keamanan siber dalam perjalanan menuju masa depan yang cerah.

LAINNYA