Portal Baraya – Jersey timnas Indonesia buatan lokal Erspo tampil dalam acara Indonesia – Japan Friendship Festival (IJFF) 2024 di Tokyo, Jepang, yang digelar pada 19-20 Oktober 2024.
Kehadiran Erspo di festival tahunan yang diselenggarakan oleh KBRI Tokyo ini merupakan upaya untuk memperkenalkan produk Indonesia ke pasar internasional, dengan Belanda sebagai destinasi berikutnya.
Adithya Prawiraatmadja, Head of Marketing and Partnership Erspo, menyatakan visi dan misi besar Erspo dalam mengikuti acara ini.
“Kami ingin memperkenalkan Erspo sebagai produk asli Indonesia dan memohon dukungan masyarakat agar jersey timnas dapat menginspirasi semangat para WNI di Jepang. Kami juga berharap bisa mendukung Timnas Indonesia saat menghadapi Jepang pada November 2024 dan Juni 2025 dengan produk original,” ungkapnya.
Kehadiran Erspo di IJFF 2024 mendapat respons positif dari diaspora WNI di Jepang, yang siap mendukung Timnas Indonesia di stadion saat melawan Jepang.
Erspo juga berambisi untuk membuktikan bahwa produk apparel Indonesia mampu bersaing di kancah global, terutama di Jepang.
Wakil Duta Besar RI untuk Jepang, Maria Renata Hutagalung, mengapresiasi kehadiran Erspo di festival ini.
“KBRI Tokyo sangat mendukung Erspo dalam membawa semangat Indonesia ke Jepang. Ini adalah kesempatan besar untuk memulai langkah memasuki pasar internasional,” kata Maria.
Muhammad Al Aula, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Tokyo, menekankan pentingnya kehadiran Erspo.
“Ini adalah langkah awal penting untuk membuktikan bahwa produk olahraga Indonesia bisa bersaing secara global,” tuturnya.
Pameran jersey Erspo juga disambut antusias oleh masyarakat Indonesia di Jepang, yang berjumlah sekitar 180.000 orang.
Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang, Prima Gandhi, turut menyampaikan kebanggaannya atas jersey timnas yang merupakan produk lokal.
CEO Erspo, Muhammad Sadad, mengungkapkan bahwa pameran tersebut sukses besar dan memberikan semangat baru untuk merambah Belanda.
“Alhamdulillah, antusiasmenya luar biasa. Setelah Tokyo, kami ingin melakukan pameran di Belanda karena banyak permintaan dari sana,” kata Sadad.