PortalBaraya.com – Pembahasan di bawah ini menyajikan informasi soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 128 Kurikulum Merdeka.
Peserta didik diharapkan sudah menjawab soal Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 128 Kurikulum Merdeka secara mandiri.
Pertanyaan Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 128 berada dalam semester 2 Kurikulum Merdeka.
Terdapat beberapa soal yang harus dijawab siswa dan siswi untuk mendapatkan nilai yang bagus.
Kemudian koreksi semua jawabannya dengan kunci jawaban yang sudah tersedia lengkap berikut ini.
Dengan demikian, siswa bisa memahami semua pertanyaan dan mengetahui jawaban yang benar.
Soal dan Bocoran Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 128 Kurikulum Merdeka
Informasi soal dan referensi kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 128 Kurikulum Merdeka bisa Anda simak di bawah ini.
Kegiatan 1
Untuk menguji pemahaman membaca, kalian dapat menjawab beberapa pertanyaan berikut! Tulis jawaban di buku latihan kalian! Diskusikan dengan teman sekelompok lalu presentasikan di depan kelas!
- Jelaskan mengapa kisah kejujuran Mohammad Hatta dianggap sebagai suatu legenda oleh para pejabat!
- Jelaskan apa yang dimaksud “uang saku” dalam teks di atas!
- Apa saja alasan Sumarno ketika memberikan amplop berisi uang kepada Mohammad Hatta?
- Apa saja alasan yang mendasari Mohammad Hatta saat menolak uang pemberian Sumarno?
- Jelaskan apa saja bukti bahwa Mohammad Hatta seorang yang sederhana dan tidak mudah tergoda harta!
- Mohammad Hatta akhirnya memberikan uang dari Sumarno ke pemuka masyarakat di Digul. Menurut pendapat kalian, apakah hal itu sudah tepat? Jelaskan alasannya!
- Mohammad Hatta memiliki pemikiran bahwa uang dari negara adalah uang rakyat. Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut berdasarkan pemahanmu sendiri!
- Menurut pendapatmu, bagaimana watak atau karakter Mohammad Hatta berdasarkan isi teks tersebut?
- Apa saja pesan atau amanat yang terkandung dalam teks di atas?
- Apakah kalian setuju dengan pemikiran dan sikap Bung Hatta dalam teks di atas? Jelaskan alasannya!
Kunci Jawaban:
- Hal tersebut karena cerita kejujuran Mohammad Hatta telah lama diketahui dan tersebar di lingkungan pejabat. Pada masa itu hingga sekarang, sangat jarang ditemui sosok pejabat yang mengembalikan kelebihan uang saku yang diterimanya pada saat perjalanan dinas.
- Dalam KBBI, uang saku diartikan sebagai uang yang dibawa untuk keperluan sewaktu-waktu atau uang jajan. Dalam konteks kalimat tersebut, uang saku berarti uang yang disediakan untuk pejabat yang melakukan perjalanan dinas di luar biaya transportasi.
- Sumarno beralasan bahwa uang tersebut adalah uang saku untuk perjalanan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden RI yang berasal dari pemerintah dan sudah termasuk dalam biaya perjalanan Bung Hatta dan rombongan.
- Mohammad Hatta beralasan bahwa uang yang perlu ditanggung pemerintah hanya biaya perjalanan. Jika ada uang lain yang diberikan, maka itu dianggap sebagai uang yang seharusnya tidak diterima dan perlu dikembalikan.
- Walaupun Mohammad Hatta menjabat Wakil Presiden RI, beliau tidak serta merta menerima uang pemberian orang lain begitu saja yang dianggap bukan haknya. Beliau selalu beranggapan jika uang negara itu berasal dari uang rakyat dan tidak sepantasnya digunakan untuk kepentingan pribadi sekalipun kehidupan Bung Hatta serba kekurangan.
- Sudah tepat. Alasannya karena sebagai uang dari negara maka uang tersebut lebih tepat diberikan pada masyarakat. Selain itu, pemuka masyarakat di Digul, Papua hidup di pelosok dan sangat memerlukan bantuan biaya dari pemerintah.
- Uang negara ialah uang yang dimiliki negara yang berasal dari pendapatan negara dari sektor pajak, sektor bukan pajak, dan penerimaan hibah. Adapun pendapatan negara tersebut bisa berasal dari rakyat dan badan usaha. Oleh karena itu, Bung Hatta beranggapan bahwa uang negara itu adalah uang rakyat karena hakikatnya berasal dari rakyat.
Baca Juga: Bocoran Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Hal 197 198 199 200 201 Kurikulum Merdeka BAB 7 – Penilaian Pengetahuan PG dan Esai
- Mohammad Hatta berwatak jujur, teguh pendirian, tegas, murah hati, sederhana, memegang prinsip. Hal ini tampak pada sikap beliau yang tidak menerima uang saku perjalanan dan uang tersebut diberikan pada pemuka masyarakat di Digul. Mohammad Hatta juga berprinsip tidak mau menggunakan uang negara sekalipun kehidupannya sederhana.
- Bersikaplah jujur dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Janganlah menerima uang yang bukan hak milik kita.
- Saya setuju. Alasannya karena pada masa sekarang diperlukan sikap pemimpin atau pejabat yang tidak mementingkan diri sendiri serta tidak menggunakan uang negara untuk kepentingan memperkaya diri dan untuk keperluan pribadi.
Demikian pembahasan soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 128 Kurikulum Merdeka, silahkan manfaatkan sebaik mungkin.