Portalbaraya.com – Refleksi tiga tahun diadakan pada Rabu, 28 Februari di Pendhapi Gede Balai Kota Solo. Membahas tentang 17 titik pembangunan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan membuka ruang-ruang kreatif publik.
Warga mengapresiasi 17 titik prioritas pembangunan Kota Solo yang kini sudah berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan. 17 titik prioritas pembangunan tersebut, 10 titiknya sudah selesai yang bisa dilihat di website Kota Solo, sisanya masih on progres.
17 titik prioritas itu adalah pembangunan Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo, Masjid Raya Syeikh Zayed, Islamic Center, Shelter Mahan, Museum of Culture of Technology, PLTSa Putri Cempo, Revitalisasi Taman Balekambang, Taman Satwa Taru Jurug, Technopark, Lokananta, Pasar Mebel Ngemplak, Pasar Jongke, GOR Indooe Manahan, Pura Mangkunegaran, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Koridor Gatot Soebroto, Revitalisasi Ngarsopuro.
Pada saat acara refleksi tiga tahun ada tagih janji pejabat yang dilakukan oleh masyarakat. Seorang pria berusia 81 tahun menagih janji tentang mesji Sri Widari dan Kepemilikan Benteng Vastenburg.
Pembangunan Sri Widari sudah 80% dan akan dilanjutkan yang ada kendala dengan masalah tanahnya. Semua proyek yang belum selesai akan dilanjutkan oleh wali kota selanjutnya karena secara hukum sudah diselesaikan.
Reflesi 3 tahun yang diadakan Gibran sebagai walikota seakan berasa sedang pamitan, “Saya gak pamitan, saya akan ada di mana-mana.”
Gibran mengucapkan terimakasih atas masukan semua masyarakat dan para tokoh di acara Refleksi tiga tahun.
PAD juga selama 3 tahun Gibran menjadi wali Kota Solo statusnya naik meski pun belum mencapai target. Gibran terus mencari CSR dan Investor untuk membuat Solo bisa mencapai PAD dengan lebih baik.