Kawanan Monyet Ekor Panjang Serbu Permukiman Kota Bandung: Alih Fungsi Lahan dan Kekurangan Makanan Diduga Jadi Penyebab

2 minutes reading
Sunday, 3 Mar 2024 21:28 17 Arif Rahman

Portalbaraya.com – Sebuah fenomena langka terjadi di Kota Bandung, di mana kawanan monyet ekor panjang diketahui berkeliaran di sekitar permukiman warga.

Kejadian ini memicu kehebohan di kalangan masyarakat setempat.

Baru-baru ini, warga Bandung dikejutkan dengan kedatangan kawanan monyet ekor panjang di beberapa lokasi, termasuk Sukaluyu, Simpang Dago, Kompleks Dago Asri, Pahlawan, dan Jalan Katamso.

Alih fungsi lahan hutan diduga menjadi pemicu turunnya kawanan monyet ke kota, menyebabkan mereka kehilangan habitat dan sumber makanan alaminya.

Nanang, seorang pedagang basreng di Jalan Cisokan, memberikan kesaksian tentang kehadiran enam ekor monyet di depan tokonya.

Menurutnya, monyet-monyet tersebut tampak mencari makanan setelah kehilangan habitat alaminya.

Meskipun kejadian ini cukup langka, kawanan monyet tidak mengganggu aktivitas manusia dan hanya bertahan di atas pohon sebelum menghilang.

Menurut Dosen Ahli Ekologi Manusia, Etnobiologi, dan Manajemen Agroekosistem Universitas Padjadjaran, Johan Iskandar, kemungkinan besar kawanan monyet turun ke kota karena kehilangan jenis makanan dan berkurangnya luasan habitat.

Kawasan seperti Tahura Ir. Djuanda dan Gunung Manglayang, yang dulu menjadi habitat monyet, kini mengalami alih fungsi lahan.

Ganjar Cahyadi, Kurator Museum Zoologi SITH ITB, menyoroti tiga kemungkinan penyebab monyet berkeliaran di kota, termasuk kemungkinan adanya tanda bahaya alam, kekurangan sumber makanan, dan kompetisi antar kelompok monyet.

Ia juga memberi imbauan kepada warga agar tidak mengganggu monyet, karena hal tersebut dapat mengubah perilaku hewan dan menjadi ancaman.

Ganjar menekankan pentingnya tidak memberi makan monyet agar tidak mempengaruhi perilaku alami mereka.

Meskipun fenomena ini menciptakan kehebohan, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan melaporkan situasi yang mengancam kepada pihak berwenang, seperti Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat.

 
LAINNYA