Portal Baraya – Momen Hari Raya Nyepi 2024 dan Ramadhan 1445 H bersamaan pada bulan Maret 2024.
Ini adalah kesempatan bagi umat Hindu dan Islam untuk melakukan introspeksi diri.
Umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian. Artinya, mereka tidak menyalakan api, tidak bekerja, tidak bepergian, dan tidak bersenang-senang.
Sementara itu, sebagian umat Islam telah mulai menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Menurut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Catur Brata Penyepian dan puasa Ramadhan adalah cara untuk berkontemplasi dan muhasabah. Dengan begitu, kita bisa mengevaluasi diri kita dan meningkatkan kualitas iman kita.
Yaqut juga mengajak umat Hindu dan Islam untuk saling menghormati dalam menjalankan ritual dan tradisi keagamaan.
Meskipun ada perbedaan ekspresi keberagamaan, kita harus tetap menjaga toleransi dan persaudaraan.
Hari Raya Nyepi membutuhkan keheningan, sementara Ramadhan penuh dengan kegiatan syiar.
Namun, kita harus menghargai perbedaan tersebut dan tidak mengganggu ibadah orang lain.
Yaqut mengatakan bahwa perbedaan penetapan awal Ramadhan di masyarakat adalah hal yang biasa.
Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan pada Senin, 11 Maret 2024. Sementara itu, pemerintah menetapkan 1 Ramadhan pada Selasa, 12 Maret 2024.
Penetapan pemerintah didasarkan pada sidang isbat yang dipimpin oleh Yaqut.
Sidang isbat menggunakan metode hisab dan rukyat. Hisab adalah perhitungan posisi hilal atau bulan sabit. Rukyat adalah pengamatan langsung hilal di langit.
Dari hasil hisab, posisi hilal di Indonesia belum memenuhi kriteria baru yang disepakati oleh MABIMS.
MABIMS adalah singkatan dari Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Kriteria baru tersebut adalah tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Dari hasil rukyat, tidak ada satu pun perukyah yang bisa melihat hilal di 134 titik di Indonesia. Perukyah adalah orang yang ditugaskan untuk mengamati hilal.
Yaqut berharap agar perbedaan awal Ramadhan tidak mengganggu ukhuwah atau persaudaraan. Ia mengajak umat Islam untuk saling menghormati dan menjunjung tinggi nilai toleransi. Dengan demikian, kita bisa menciptakan suasana yang kondusif.