Puisi Tentang Wisuda untuk Merayakan Hari Sarjana Indonesia

2 minutes reading
Thursday, 25 Aug 2022 23:41 6 Arif Rahman

Portalbaraya.com – Pada tanggal 29 September nanti, kita akan merayakan Hari Sarjana Indonesia yang tentunya menjadi impian para mahasiswa untuk mengenakan toga.

Momen wisuda dan menjadi seorang sarjana adalah pencapaian akhir atas perjuangan kuliah selama bertahun-tahun.

Dalam rangka merayakan Hari Sarjana Indonesia, mari simak puisi haru berikut ini!

Papa dan Mama – Feby

Aku berdiri mengenakan toga ini
Di sebuah jalan setapak yang gelap
Pandanganku tertuju pada dua orang di kejauhan sana
Dengan senyuman yang tak asing di mataku
Dua orang yang sangat aku hargai
Dua orang yang sangat aku hormati
Aku cinta dan aku sayangi
Ya, mereka Papa dan Mama ku
Dengan disertai senyuman
Aku berjalan menghampiri mereka
Seiring dengan langkah, terlintas dibenakku
Atas apa yang mereka lakukan
Terhadap hidupku selama ini
Mama yang telah mengandungku selama 9 bulan
Mama yang sudah memperjuangkan hidup dan matinya
Hingga aku dapat hadir di dunia ini
Mama juga yang telah merawatku
Dengan penuh kelembutan dan kasih sayang
Papa yang telah mendidik ku
Papa yang rela bekerja banting tulang
Ikhlas mengeluarkan keringatnya
Agar aku dapat menikmati hidup
Detik demi detik
Hari demi hari
Bahkan, tahun demi tahun
Apakah yang dapat aku lakukan untuk membalas mereka?
Sering aku tutup kuping
Tak mau mendengar nasehat mereka
Sering sekali aku bohong kepada mereka
Demi kepuasan ku
Sering aku melawan
Jika mereka marah karena kenakalanku
Sering juga aku banting pintu di hadapan mereka
Jika mereka tidak mengabulkan permintaanku
Dan bahkan, sering aku mengeluarkan kata-kata kasar
Yang tak pantas mereka dengar dari bibirku
Dasar cerewet, kuno, kolot
Tapi, apakah mereka memendam perasaan dendam terhadapku?
Tidak
Tidak sama sekali
Mereka dapat tulus memaafkan kekhilafanku
Mereka tetap menyayangiku
Dalam setiap hembusan nafas mereka
Bahkan mereka tetap menyebut nama ku
Dalam setiap doa-doa mereka
Hingga aku bisa menjadi seperti sekarang ini
Ya Tuhan, betapa durhakanya aku
Tak sadarkah aku
Bahwa mereka orang yang sangat berarti dalam hidupku
Langkah-langkahku terhenti di hadapan mereka
Dan kupandangi Papa dan Mama inchi demi inchi
Badan yang dulu tegap, kekar
Kini mulai membungkuk
Rambut yang dulu hitam
Kini mulai memutih
Dan kulit mereka yang dulu kencang
Kini mulai berkeriput
Ku tatap mata mereka yang berbinar-binar
Dan mulai meneteskan air mata bahagia
Air mata haru
Air mata bangga melihatku memakai toga ini
Ku cium tangan mereka
Ku peluk mereka sambil berkata
Papa, Mama
Yang aku berikan hari ini
Tidak akan cukup membalas semua
Yang telah Papa dan Mama berikan
Selama ini kepadaku
Terima kasih Pa
Terima kasih Ma
Aku sayang Papa dan Mama sampai akhir hayatku

LAINNYA