Sejarah Singkat Hari Pahlawan 10 November: Memahami Makna Hari Pahlawan

3 minutes reading
Thursday, 10 Nov 2022 00:05 5 Fathoni PB

Portalbaraya.com – Setiap tanggal 10 November, masyarakat Indonesia melakukan peringatan Hari Pahlawan. Ini merupakan hari dimana kita sebagai penerus bangsa memperingati perjuangan para pahlawan serta tragedi yang terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Surabaya. 

Peringatan Hari Pahlawan 10 November berdasarkan Kepres No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur oleh Presiden Pertama Indonesia, Soekarno. 

Meskipun Indonesia telah merdeka pada tahun 17 Agustus 1945, namun perjuangan bangsa Indonesia tidak berhenti sampai di situ. Pahlawan pada masa itu masih harus berjuang demi menjaga keutuhan Republik Indonesia yang akan dijajah kembali oleh asing. 

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Elizabeth Hanjaya (Toko Tas Elizabeth) Penempatan Bandung. Cek Kualifikasinya Di Sini

Untuk lebih memahami tentang Hari Pahlawan, berikut kami rangkum sejarah singkat Hari Pahlawan 10 November agar kita lebih memahami makna Hari Pahlawan.

Sejarah Singkat Hari Pahlawan 10 November 

Awal mula terjadinya gejolak pada 10 November dialawi oleh kedatangan tentara Inggris di Jakarta dan Surabaya pada 25 September 1945. 

Tentara Inggris tergabung dalam Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) bergabung bersama Netherlands Indies Civil Administration (NICA). 

Tugas awal mereka adalah untuk memulangkan tentara Jepang serta membebaskan pasukan mereka yang ditawan oleh Jepang selama perang. Tak hanya itu, AFNEI dan NICA ingin mengembalikan Indonesia pada pemerintahan Belanda sebagai bekas negara jajahan. 

Hal tersebut tentu menimbulkan gejolak luar biasa antara rakyat dan tentara Indonesia dengan pihak Belanda yang mulai terlihat pada 19 September 1945. Terlebih sekelompok tentara Belanda mengibarkan bendera Belanda di sebelah utara Hotel Yamato.

Seluruh rakyat Indonesia geram dan menganggap bahwa tindakan pengibaran bendera Belanda menjadi simbol penghinaan terhadap kemerdekaan Indonesia serta Sang Saka Merah Putih. 

Baca Juga: Hanya Butuh KTP, Berikut Cara Cek Daftar Penerima Bansos PKH Cair November 2022

Setelah terjadi kericuhan besar-besaran di Surabaya, pada 29 Oktober 1945 pihak Inggris dan Indonesia sepakat untuk menandatangi perjanjian gencatan senjata. 

Hanya saja, pada tanggal 30 Oktober 1945, kedua belah pihak mengalami bentrok yang mengakibatkan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby selaku pimpinan tentara Inggris. 

Jenderal Robert Mansergh selaku penggati Brigadir Jenderal Mallaby mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua tentara dan masyarakat Indonesia yang membawa senjata harus melapor.

Tak hanya itu, masyarakat dan tentara Indonesia yang bersenjata harus menyerahkan senjata mereka ke kubu Inggris dengan mengangkat tangan. Adapun batas ultimatum tersebut hingga pukul 6 pagi pada 10 November 1945.

Ultimatum tersebut membuat semua rakyat Surabaya geram.

Pada tanggal 10 November 1945, terjadi pertempuran besar di Surabaya antara pasukan Inggris dan masyarakat serta tentara Republik Indonesia. Ini merupakan pertempuran pertama dengan bangsa asing setelah Indonesia merdeka. 

Tak hanya itu, Pertempuran 10 November 1945 menjadi perang terberat dan terbesar dalam sejarah revolusi bangsa Indonesia. Pertempuran yang terjadi menjadi simbol perlawanan rakyat Indonesia terhadap kolonialisme. 

Baca Juga: DTKS Jadi Acuan Penerima Bantuan Sosial, Begini Cara Daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)

Adapun perang yang terjadi antara Indonesia dan Inggris berlangsung tak kurang dari 3 minggu. Tokoh penggerak masyarakat Surabaya saat itu adalah K.H. Hasyim Asy’ari, Sutomo, dan K.H. Wahab Hasbullah. 

Pada Pertempuran 10 November 1945, setidaknya banyak menelan korban jiwa khususnya untuk rakyat dan tentara Indonesia. Diperkirakan korban yang jatuh dari Indonesia adalah 16.000 jiwa sedangkan Inggris 2.000 jiwa. 

Medan perang di Surabaya saat itu layaknya ‘neraka’ karena begitu banyak kerugian yang dirasakan oleh rakyat Indonesia. Bahkan diperkirakan sekitar 150.000 warga sipil terpaksa harus meninggalkan kota Surabaya pada masa itu. 

Banyaknya pejuang yang gugur dan warga sipil sebagai korban memberikan semangat tak terkalahkan dari para pejuang Indonesia di Surabaya. Hal ini membuat Inggris akhirnya takluk dalam Pertempuran 10 November 1945. 

Kejadian ini pulalah yang kemudian diabadikan oleh sejarah revolusi Indonesia dan membuat kota Surabaya mendapat julukan sebagai Kota Pahlawan. 

 

 

Demikian sejarah singkat Hari Pahlawan 10 November. Untuk mengenang jasa pahlawan dan pejuang yang berguguran pada Pertempuran 10 November, marilah kita mengirim doa pada semua korban yang turut berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

LAINNYA