Setelah Terkatung-Katung di Laut, Ratusan Pengungsi Rohingya Mendarat di Lhokseumawe Aceh
Portalbaraya.com – Ratusan pengungsi asal Rohingya mendarat di Aceh dalam sebuah perahu yang membawa tak kurang dari 200 orang pada Senin (26/12) lalu.
Dalam perahu yang membawa para pengungsi Rohingya tersebut, setidaknya terdiri dari 185 imigran yang berupa 70 perempuan, 83 laki-laki, dan 32 anak-anak. Ini merupakan pendaraan keempat selama beberapa bulan terakhir di Aceh.
Winardy selaku juru bicara kepolisian setempat menyebutban bahwa pendaratan pengungsi Rohingya tersebut menggunakan kapal kayu yang tiba di bagian paling Barat Aceh.
Untuk sementara, para pengungsi asal Rohingnya ditampung di beberapa fasilitas yang tersedia di sekitar. Selain itu, ada juga petugas medis yang mengecek kondisi kesehatan dan melakukan perawatan pada para pengungsi tersebut.
Beberapa pengungsi terlihat sangat lemas dan mengalami dehidrasi parah akibat beberapa hari terkatung-katung di lautan. Bahkan anak-anak pengungsi Rohingya juga ditemukan muntah-muntah dan mengalami sakit.
Melansir dari laman Al Jazeera, para pengungsi tersebut datang dari kamp pengungsian Bangladesh. Mereka berharap agar pemerintah Indonesia dapat memberikan bantuan perlindungan dan pendidikan.
Baca Juga: Resep Cara Membuat Kue kacang Ekonomis, Simple Banget Cara Buatnya
Lebih lanjut, Winardy mengatakan bahwa pihak berwenang sedang melakukan koordinasi terkait bagaimana cara memberikan penanganan terhadap para pengungsi. Hal ini karena seringkali Aceh dijadikan sebagai tujuan pendaratan para pengungsi.
Adapun pendaratan para pengungsi Rohingya pada hari Senin (26/12) menjadi pendaratan keempat dimana sebelumnya ada kapal lain yang membawa 57 pengungsi Rohingya setelah sebulan terkatung-katung di lautan tanpa tujuan.
Setidaknya tercatat tak kurang dari 229 pengungsi Rohingya yang mendarat di Aceh menggunakan kapal.
Sementara itu, Malaysia sebagai negara yang makmur malah tidak didatangi oleh pengungsi Rohingnya. Alasan kenapa Indonesia dijadikan sebagai negara tujuan karena di Indonesia jumlah masyarakat muslim dinilai lebih banyak sehingga dapat memberikan pertolongan dan lebih ramah pada mereka.
