Portalbaraya.com – Masjid Raya Al Jabbar di Jalan Cimincrang No. 14 Gedebage di Kota Bandung diresmikan sebagai Masjid Raya Provinsi Jawa Barat pada Jumat 30 Desember 2022 oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang dihadiri oleh sejumlah pejabat kementerian, para kepala daerah, dan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
Peresmian tersebut juga dihadiri oleh berbagai komunitas Muslim dari beberapa daerah.
Walikota Bandung Yana Mulyana menyambut baik kehadiran Masjid Raya Al Jabbar di Kota Bandung.
Ia bersyukur masjid yang juga menyimpan khazanah perjalanan Islam Indonesia itu kini berada di Kota Bandung.
“Kami menyambut positif. Semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua, khususnya masyarakat kota Bandung,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam keterangannya mengatakan, pembangunan Masjid Raya Al Jabbar memiliki sejarah panjang sejak tahun 2017.
Saat itu, Emil, sapaan akrabnya, masih menjabat Wali Kota Bandung, dan berperan sebagai arsitek masjid Masjid Raya Al Jabbar. Proses groundbreaking dilakukan pada era Gubernur Ahmad Heryawan.
“Bukan suatu kebetulan, masjid ini memiliki latar belakang matematika (Aljabar atau Al Jabbar) dan juga Jabbar dapat dikaitkan dengan singkatan dari Jawa Barat. Ayo, mari ramaikan masjid ini,” ujarnya.
Dibangun di atas lahan seluas sekitar 25 hektar, masjid ini mampu menampung sekitar 30.000 orang, 10.000 orang di dalam dan 20.000 orang di alun-alun.
Selain itu mesjid tersebut memiliki 27 pintu, melambangkan 27 kabupaten dan kota administrative se Jawa Barat, dilambangkan dengan pola batik setiap kota dan kabupatennya.
Terdapat juga museum digital di bawah masjid, yang berisi materi tentang perjalanan peradaban Islam di Indonesia., khususnya di Jawa barat.
Masjid yang juga dikenal sebagai “Masjid Terapung” ini juga dikelilingi oleh danau retensi yang menyerap air yang berasal dari kawasan perkotaan Bandung dari utara ke selatan.
Perlu diketahui, infrastruktur ini juga sejalan dengan upaya penanggulangan banjir di Kota Bandung bagian timur, khususnya di kawasan Gedebage.
Pembangunan kolam retensi tersebut merupakan salah satu upaya paling intensif yang dilakukan pemerintah kota Bandung saat itu.