Portalbaraya.com – Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan beberapa tujuan tempat wisata ziarah di Bandung yang dapat dijadikan jujukan saat berkunjung ke Kota Kembang.
Bandung memang terkenal memiliki banyak sekali tempat wisata. Kamu bahkan dapat menemukan tujuan wisata alam hingga wahana wisata di Bandung dengan mudah.
Hanya saja, tak banyak yang tahu bahwa Bandung juga memiliki tempat wisata ziarah yang cocok dikunjungi saat liburan. Dengan mengunjungi tempat wisata ziarah di Bandung, diharapkan kamu dapat memperoleh pengalaman tersendiri, terutama dalam hal religi, saat berwisata.
Untuk itu, berikut adalah beberapa rekomendasi tempat wisata ziarah di Bandung yang mampu memberikan kesejukan hati dan rohani selama liburan.
1. Kampung Mahmud
Rekomendasi pertama adalah Kampung Mahmud yang merupakan sebuah kawasan dimana terdapat banyak makam yang dihormati oleh masyarakat sekitar. Saking terkenalnya, banyak juga wisatawan dari luar Bandung yang mengunjungi Kampung Mahmud untuk ziarah.
Adapun 3 makam yang paling dihormati di Kampung Mahamud adalah makam Eyang Dalem Abdullah Gedug, Eyang Abdul Manaf, dan Agung Zaenal Arif. Umumnya, Kampung Mahmud akan ramai peziarah saat malam Jum’at Kliwon ataupun ketika bulan puasa Ramadhan.
Lokasi: Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
2. Makam Wali Habbib Ayyib Muhammad Bin Salim Assagaf
Rekomendasi tempat wisata ziarah di Bandung yang selanjutnya adalah taman makam Wali Wali Habbib Ayyib Muhammad Bin Salim Assagaf. Beliau merupakan salah satu da’i dan ulama yang memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan Islam di Indonesia.
Tak heran apabila makam Wali Habbib Ayyib Muhammad Bin Salim Assagaf selalu ramai dikunjungi bagi wisatawan yang ingin ziarah. Adapun makam Wali Habbib Ayyib Muhammad Bin Salim Assagaf berada di kawasan Taman Pemakaman Umum Cibarunai, Bandung.
3. Makam Keramat Mama Eyang Rende
Berikutnya ada Makam Keramat Mama Eyang Rende yang juga jadi jujukan tempat wisata ziarah populer di Bandung. Mama Eyang Rende merupakan ulama yang memiliki andil besar dalam menyebarkan Islam di Bandung. Hingga sekarang, makam Keramat Mama Eyang Rende tak pernah sepi dari peziarah.
Lokasi: Desa Rende, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
4. Makam Pangeran Raja Atas Angin
Rekomendasi tempat wisata ziarah di Bandung yang selanjutnya adalah Makam Pangeran Raja Atas Angin. Pangeran Raja Atas Angin atau Syekh Maulana Muhammad Syafei adalah salah satu pelopor dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa Barat.
Beberapa wilayah yang konon menjadi area dakwah Syekh Maulana Muhammad Syafei adalah Garut, Cisewu, Surade, hingga Sukabumi. Dalam menyebarkan agama Islam, Pangeran Raja Atas Angin dibantu oleh ulama lain seperti Eyang Jaga Raksa, Eyang Jaga Wadana, dan Eyang Jaga Wulan.
Adapun alasan kenapa Syekh Maulana Muhammad Syafei mendapat gelar Pangeran Raja Atas Angin adalah karomah yang diberikan oleh Allah SWT pada beliau. Dengan karomah tersebut, beliau mampu berada dalam beberapa tempat pada satu waktu.
Setiap hari, banyak peziarah yang datang dan mendoakan beliau. Menurut pendiri Yayasan Syekh Maulana Syafei, setidaknya pengunjung setiap hari mencapai 100 – 200 peziarah. Sementara saat Jum’at Kliwon, pengunjung makam ini dapat mencapai 1.000 – 1.500 peziarah.
Lokasi: Desa Cijenuk, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
5. Taman Makam Pahlawan Nasional
Destinasi tempat wisata ziarah di Bandung yang terahir apa lagi jika bukan Taman Makam Pahlawan Nasional Bandung. Selain makam ulama, kamu pun tak boleh luput dari bagaimana perjuangan pahlawan di Bandung dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bahkan atas jasa pahlawan, kita dapat merasakan kemerdekaan dan hidup makmur seperti sekarang.
Itulah beberapa rekomendasi tempat wisata ziarah di Bandung yang cocok dijadikan sebagai rujukan destinasi wisata saat liburan. Dengan mengunjungi tempat wisata ziarah di Bandung tersebut, semoga kamu mendapatkan kesejukan rohani sekaligus dapat mendoakan para ulama dan pahlawan yang telah berjasa untuk Indonesia.