Tingginya Angka Perokok di Kota Bandung Bikin Ngeri, Lebih Parah dari Rata-Rata Provinsi

3 minutes reading
Thursday, 23 May 2024 09:27 4 Fathoni PB

Portal Baraya – Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, memaparkan data terbaru mengenai jumlah perokok di Jawa Barat dan Kota Bandung.

Jawa Barat menduduki posisi ketiga di Indonesia dengan persentase perokok terbanyak.

“Jawa Barat berada di peringkat ketiga dengan persentase perokok sebesar 32,78%. Provinsi dengan persentase tertinggi adalah Lampung (34,38%) dan NTB (32,7%). Namun, dari segi jumlah, Jawa Barat paling banyak karena penduduknya mencapai 50 juta jiwa. Di Kota Bandung sendiri, survei internal menunjukkan 33,3% penduduknya merokok, lebih tinggi dari rata-rata provinsi,” ungkap Anhar dalam acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Rabu (22/5/2024) sore.

Persentase tersebut cukup mengkhawatirkan, mengingat Kota Bandung memiliki sekitar 2,5 juta penduduk, berarti ada sekitar 800 ribu perokok.

Anhar merasa prihatin karena dampak negatif rokok juga dirasakan oleh perokok pasif, terutama keluarga di rumah.

“Angka ini sangat mengkhawatirkan. Asap rokok mencemari lingkungan dan berdampak pada perokok pasif, terutama anak-anak dan bayi di rumah. Ini sangat berbahaya,” kata Anhar.

Anhar juga menyebut bahwa banyak orang mulai merokok karena stigma sosial.

“Banyak yang mulai merokok karena takut dikatai banci jika tidak merokok. Padahal, tidak ada kaitannya antara merokok dengan kejantanan. Saya pernah mendampingi kelompok waria, dan banyak dari mereka merokok. Jadi, anggapan itu tidak relevan,” tambahnya.

Perokok pasif menghirup asap rokok yang mengandung lebih dari 7.000 zat kimia, dan setidaknya 250 di antaranya berbahaya bagi kesehatan. Partikel berbahaya dari asap rokok dapat bertahan di udara selama beberapa jam, mencemari lingkungan dan meningkatkan risiko penyakit paru-paru, jantung, kanker, dan alergi.

Setiap 31 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tahun ini, Kota Bandung menjadi tuan rumah Indonesian Conference on Tobacco or Health (ICTOH) 2024.

Acara ini menjadi kesempatan bagi Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk mengampanyekan bahaya merokok.

Ketua TCSC-IAKMI, dr Sumaryati Amin Arjoso, menjelaskan bahwa ICTOH telah berlangsung sejak 2014 dan tahun ini mengusung tema dari WHO, “Protecting Children from Tobacco Industry Interference”.

“Konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pilihan antara tembakau atau kesehatan. Tema tahun ini fokus pada perlindungan anak dari pengaruh industri tembakau yang sangat berbahaya,” jelas Sumaryati.

Ia juga menyoroti bahwa industri tembakau menargetkan anak muda melalui iklan yang menarik.

“Industri tembakau menyasar anak muda agar menjadi perokok seumur hidup. Iklan rokok yang menarik di media daring sangat mempengaruhi mereka. Sayangnya, regulasi iklan rokok masih kurang ketat,” tambahnya.

Data menunjukkan bahwa 60% perokok di Indonesia adalah warga tidak mampu, mayoritasnya laki-laki, sementara 3% adalah perempuan. Sumaryati juga menyoroti penurunan kecil jumlah perokok remaja yang saat ini berada di angka 9,1%.

Perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia akan berlangsung pada 28-31 Mei 2024 di Kota Bandung. Acara puncak akan digelar di Taman Dewi Sartika pada 31 Mei 2024. Sumaryati mengajak para pemuda untuk menyadari bahaya merokok dan menghindarinya.

“Bandung memiliki banyak remaja dan universitas, dan sudah memiliki Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dalam Perda. Kami ingin para pemuda sadar bahwa merokok tidak sehat. Uang kuliah naik, jadi jangan dihabiskan untuk rokok,” pesannya.

Pada 28 Mei akan diadakan pra acara Youth Forum, diikuti oleh diskusi bersama ahli kesehatan dan tokoh muda.

Pada 29-30 Mei, akan ada pembahasan oleh tokoh mancanegara tentang bahaya rokok di Indonesia dan pengaruhnya pada anak. Acara puncak pada 31 Mei akan sepenuhnya dikelola oleh Pemda Kota Bandung.

Sumaryati menutup dengan pesan penting: “Stigma bahwa merokok itu keren harus dibalik. Merokok justru tidak keren karena menyebabkan banyak penyakit. Jadi, hindari merokok dan jauhi perokok,” tegasnya.

LAINNYA