Portalbaraya.com – Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) adalah sebuah mahakarya perubahan struktur sosial yang sangat penting.
Dahulunya, tempat tersebut digunakan sebagai resosialisasi WTS Kramat Tunggak, sebuah lokalisasi ternama di Indonesia.
Namun sudah berubah untuk saat ini, kompleks tersebut terdiri dari sebuah masjid yang begitu indah, lalu ada gedung pendidikan dan latihan.
Serta juga kompleks bisnis yang meliputi hotel, convention hall, dan kompleks perkantoran.
Kompleks ini akan menjadi landmark wisata rohani yang terkenal di Jakarta.
Arsiteknya, Ahmad Noe’man, mengatakan bahwa bentuk bangunan masjid mencerminkan sifat-sifat keperkasaan (Al-Jabbaru), kemegahan (Al-Muktabbiru), dan keindahan (Al-Lathiif).
Bangunan tersebut terdiri dari dua lantai, dengan lantai dasar digunakan untuk ruang fungsional dan lantai atas sebagai ruang shalat.
Ruang shalat ini terdiri dari mezzanine dan ruang utama yang memiliki kubah yang sangat besar dengan ornamen dua belas lampu gantung berbentuk kipas Betawi yang memutari ruang shalat utama.
Baca Juga: Wisata Religi 10 Ramadhan: Masjid Istiqlal – Sejarah Singkat Pembangunan Masjid Megah di Jakarta
Bentuk dari kubah tersebut disekitarnya dikelilingi oleh beberapa elemen kaca patri berbentuk tanda panah ke atas yang bermakna hubungan manusia dengan Sang Pencipta.
Kemudian untuk bahan dasar dari kubah tersebut adalah tembaga yang dapat berubah warna secara alami bersamaan dengan proses oksidasi.
Proses pembangunan pada awalnya kubah tersebut berwarna kuning kemerahan dan akhirnya berubah berwarna hijau.
Dekorasi interior ruang utama diisi dengan kaligrafi bergaya kufik dan diantaranya terdapat ayat-ayat dari Al-Quran.
Selanjutnya pada kompleks ini juga memiliki sebuah menara setinggi 114 meter yang terletak di sebelah timur laut di sekitar bangunan masjid.
Menara tersebut memiliki filosofi sebagai jumlah surat dalam Al-Quran dan berfungsi sebagai landmark (penanda) lingkungan sekitar Jakarta Islamic Centre.
Keseluruhan bangunan dan kompleks Masjid Jakarta Islamic Centre ini memiliki suasana ala Timur Tengah dengan pemilihan warna abu-abu sebagai warna dasar yang menginterpretasikan warna langit.
Kuning di bagian detail dekorasi mensiratkan bangunan yang bermakna sinar matahari, serta adanya kombinasi hijau dan biru yang memiliki filosofi sebagai warna hutan dan lautan.