Portal Baraya – Pada kesempatan ini, kami akan menjabarkan pembahasan kunci jawaban untuk mencapai kompetensi praktik shalat, Guru berulang-ulang memberikan contoh peragaan praktik shalat.
Soal untuk mencapai kompetensi praktik shalat, Guru berulang-ulang memberikan contoh peragaan praktik shalat merupakan pertanyaan yang dapat ditemukan dalam Pretest PPG.
Soal ini merupakan jenis soal pilihan ganda dimana para peserta harus memilih jawaban yang paling tepat.
Tujuan kami memberikan pembahasan dan kunci jawaban soal ini hanyalah sebagai referensi untuk menentukan jawaban yang benar.
Dengan harapan, pembahasan dan kunci jawaban yang kami sajikan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam untuk memahami materi.
Berikut ini adalah soal lengkap dan kunci jawabannya.
SOAL
Untuk mencapai kompetensi praktik shalat, guru berulang-ulang membarikan contoh peragaan praktik shalat.
Peserta didik diminta berlatih menirukan contoh yang diperagakan oleh guru. Guru memberikan pujian kepada siswa yang tepat dalam menirukan praktik shalat yang benar, dan sebaliknya memberikan teguran kepada peserta didik yang masih salah.
Berdasarkan deskripsi kegiatan tersebut, teori belajar apa yang digunakan oleh guru dan peserta didik?
A. Behavioristik
B. Kognitivistik
C. Humanistik
D. Konstruktivistik
E. Teori belajar sosial
Kunci Jawaban
A. Behavioristik
Pembahasan:
Teori behavioristik menekankan pada perubahan perilaku yang dapat diamati sebagai hasil dari proses belajar.
Dalam konteks pembelajaran shalat, hal ini terlihat dari beberapa poin berikut:
1. Pengulangan Demonstrasi: Guru berulang kali mendemonstrasikan cara shalat yang benar, memberikan stimulus yang jelas bagi para murid.
2. Modeling dan Imitasi: Murid diminta untuk meniru demonstrasi guru, memperkuat perilaku yang diinginkan melalui observasi dan latihan.
3. Pujian dan Teguran: Guru memberikan penguatan positif (pujian) kepada murid yang meniru praktik shalat dengan benar, dan penguatan negatif (teguran) kepada murid yang masih salah.
Elemen-elemen ini selaras dengan prinsip-prinsip inti behaviorisme:
a. Fokus pada Perilaku yang Dapat Diamati: Perhatian guru hanya tertuju pada tindakan yang dapat diamati oleh murid, bukan pada proses berpikir atau internal mereka.
b. Asosiasi Stimulus-Respon: Demonstrasi guru berfungsi sebagai stimulus, dan imitasi murid adalah responsnya. Tujuannya adalah untuk memperkuat hubungan antara kedua elemen ini.
c. Penguatan dan Hukuman: Pujian dan teguran digunakan sebagai penguat untuk membentuk perilaku murid, meningkatkan kemungkinan tindakan yang diinginkan dan mengurangi tindakan yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, berdasarkan deskripsi yang diberikan, teori belajar yang digunakan oleh guru dan murid adalah behaviorisme.
Itulah pembahasan dan kunci jawaban untuk mencapai kompetensi praktik shalat, Guru berulang-ulang memberikan contoh peragaan praktik shalat. Semoga bermanfaat.