Peresmian Layanan Batik di Rumah Belajar Batik Tasikmalaya, Dukung Pengrajin Lokal

3 minutes reading
Sunday, 14 Jul 2024 13:02 4 Fathoni PB

Portal Baraya – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Dekranasda Provinsi Jawa Barat dan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) meresmikan penambahan fasilitas layanan batik di Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Kerajinan UPTD IPOK, yang dikenal sebagai rumah belajar batik Tasikmalaya.

Industri kerajinan batik Tasikmalaya terkenal dengan corak dan motif khas daerahnya.

Produk-produk batik dari Tasikmalaya, seperti kain, pakaian, dan aksesori, telah dikenal luas di dalam maupun luar negeri.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan YCAB untuk memberdayakan pengrajin batik di Jawa Barat dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak guna menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan.

YCAB Foundation, melalui program Rumah Belajar Batik, telah melahirkan banyak pelaku usaha kecil, khususnya pengrajin batik di Jawa Barat.

Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan pelatihan agar para pengrajin dapat terus berkarya dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

Penambahan fasilitas layanan batik di Tasikmalaya ini merupakan hasil kolaborasi antara YCAB Foundation, Disperindag Jabar, dan Dekranasda Provinsi Jawa Barat.

Fasilitas ini akan menjadi pusat layanan yang memberikan dukungan teknis, pemasaran, dan akses pasar yang lebih luas bagi para pengrajin batik di wilayah tersebut.

“Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat memberikan kesempatan lebih luas bagi para pengrajin batik untuk berkembang dan berinovasi. Kami berkomitmen untuk terus mendukung mereka agar dapat mandiri secara ekonomi dan bersaing di pasar yang lebih luas,” kata Lusman Yunarto, Head of Program Management Division YCAB Foundation.

“Kami percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, industri batik dapat menjadi salah satu pilar ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal,” lanjutnya

Peresmian ini menandai komitmen Disperindag Provinsi Jawa Barat, Dekranasda Provinsi Jawa Barat, dan YCAB Foundation terhadap pemberdayaan ekonomi serta menunjukkan kolaborasi erat antara berbagai pihak. Sambutan dari Bey Machmudin, PJ. Gubernur Jawa Barat, Dr. Cheka Virgowansyah, PJ. Walikota Tasikmalaya, Noneng Komara Nengsih, Kadis Disperindag Jabar, dan perwakilan dari YCAB Foundation menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan program pemberdayaan yang berkelanjutan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, mengungkapkan apresiasinya terhadap upaya YCAB Foundation dalam memberdayakan pengrajin batik di Tasikmalaya.

“Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi para pengrajin dan memajukan industri batik yang memiliki kearifan lokal di Jawa Barat. Dukungan kami tidak hanya berupa kebijakan, tetapi juga membantu para pengrajin mengakses pasar yang lebih luas dan beragam,” tambahnya.

“Kehadiran fasilitas layanan batik di Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Kerajinan ini adalah langkah maju yang signifikan dalam mendukung industri batik lokal. Kami berharap ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mempromosikan dan melestarikan warisan budaya kita,” ujar RR. Amanda Soemedi, Pj. Ketua Dekranasda Jabar.

“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa warisan budaya kita tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang di masa depan.”

Peresmian ini juga diwarnai dengan pembukaan simbolis membatik oleh Bey Machmudin didampingi oleh RR. Amanda Soemedi, Ketua Komisi II DPRD Jabar, Kadis Disperindag Jabar, PJ. Walikota, dan perwakilan YCAB Foundation.

Kegiatan ini menunjukkan semangat dan komitmen semua pihak untuk terus mendukung dan mempromosikan batik sebagai warisan budaya Indonesia.

YCAB Foundation berharap dengan adanya Satuan Pelayanan Kerajinan ini, para pengrajin batik di Tasikmalaya dapat lebih mudah mengakses berbagai sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan usaha mereka.

Kolaborasi efektif dengan pemerintah dan komunitas lokal diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan industri batik yang berkelanjutan.

 

LAINNYA