Portal Baraya – Achmad Baidowi, anggota Komisi VI dari Fraksi PPP, meyakini bahwa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memiliki kemampuan untuk melawan radikalisme.
Baidowi mengomentari penangkapan seorang pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam kasus terorisme, dan ia melihat hal ini sebagai bagian dari upaya BUMN untuk melawan radikalisme.
“Saya meyakini Menteri BUMN Erick Thohir mampu memerangi radikalisme di tubuh BUMN. Karena pada dasarnya radikalisme itu benih dari terorisme,” ujar Achmad Baidowi kepada wartawan pada hari Selasa (15/8).
Baidowi berpandangan menjadi tugas semua pihak untuk melakukan langkah-langkah pencegahan terorisme.
Terlebih lagi, terorisme merupakan musuh dari ideologi bangsa.
Oleh karena itu, menurut Baidowi, ini adalah tugas yang harus didukung oleh semua pihak.
“Aksi terorisme bisa saja berkembang di lingkungan instansi-instansi yang dimiliki oleh Pemerintah, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam upaya melawan terorisme,” tambahnya.
Penangkapan pegawai PT KAI dalam kasus ini dianggap sebagai bukti bahwa terorisme dapat tumbuh dalam perusahaan milik negara.
“Hal ini mengindikasikan bahwa benih-benih radikalisme bisa ada di lingkungan BUMN,” ungkapnya.