Portal Baraya – Erick Thohir, Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), yakin bahwa Komite Etik dan Komite Banding PSSI akan secara efektif menangani masalah-masalah di dunia sepakbola Indonesia.
Menurut Erick, figur yang ada dalam kedua komite ini memiliki pengalaman dan integritas yang teruji, sehingga mereka akan dapat mengambil keputusan dengan tegas, jujur, dan berdasarkan fakta yang akurat.
“Berulang kali saya menekankan ingin membangun PSSI yang bersih dan tegas dalam pengambilan keputusan. Hal itu tak lain agar sepakbola yang kita cintai ini berubah ke arah yang jauh lebih baik. Apalagi sepakbola menjadi tumpuan hidup bagi banyak sektor, mulai dari pemain hingga ofisial klub, sehingga semua hal terkait dengan peraturan, hukum, atau sanksi harus benar-benar ditegakkan,” ujar Erick Thohir di Jakarta, Jumat (18/8).
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia vs Malaysia di Piala AFF U-23 2023. Siapakah yang Akan Menang?
Erick juga menambahkan bahwa Komite Etik, yang baru terbentuk pada 14 Agustus, diharapkan akan menerapkan keputusan dengan tegas terhadap pelanggaran-pelanggaran di dunia sepakbola nasional.
Mereka akan mengikuti statuta, kode etik, dan kode disiplin PSSI.
“Ini merupakan kepercayaan dan juga amanah agar dalam penerapan keputusan, terutama sanksi selalu bersandar pada statuta PSSI, Kode Etik PSSI, dan Kode Disiplin PSSI,” tambahnya.
Erick juga memberikan perhatian khusus kepada Komite Banding yang bertugas mendengarkan banding terkait keputusan dari Komite Disiplin dan Komite Etik yang masih belum final.
Erick berharap Komite Banding akan bekerja dengan obyektif dan transparan, serta melakukan analisis yang mendalam dan akurat untuk mempertimbangkan ulang setiap kasus di dunia sepakbola nasional.
“Komite Banding menjadi harapan bagi klub dan pemain. Oleh karena itu, keakuratan fakta menjadi sangat penting dalam pekerjaan mereka. Meskipun tidak semua pihak akan selalu puas dengan hasilnya, integritas harus tetap dijaga, dan mereka harus mendengarkan dengan baik banding dari klub dan pemain agar semua pihak dapat menerima keputusannya,” jelas Erick.
Komite Etik PSSI periode 2023-2027 akan dipimpin oleh Suhardi Alius, dengan Abhan sebagai wakil ketua. Komite ini terdiri dari tiga anggota, yaitu Bono Daru Adji, Chandra Warsenanto Sukotjo, dan Ibnu Munzir.
Menurut Suhardi Alius, dengan pengalamannya mengamati situasi sepakbola Indonesia yang masih penuh kontroversi, langkah-langkah perubahan dan perbaikan yang diambil oleh PSSI sekarang harus tercermin dalam keputusan-keputusan yang diambil oleh Komite Etik.
Mereka akan berusaha untuk menjadi tegas dan transparan dalam mengumumkan keputusan-keputusan dan hasil sidang mereka, termasuk denda dan sanksi yang diberikan.
Sementara itu, Komite Banding periode 2023-2027 akan diketuai oleh Ali Mukartono, dengan Umar Husin sebagai wakil ketua.
Komite ini juga terdiri dari tiga anggota, yaitu Daniel Wewengkang, Mohammad Syah Indra Aman, dan Sadik Algadri.
Baca Juga: Punya 3 Tingkat Air Terjun, Curug Citambur Jadi Tempat Wisata Cianjur yang Bikin Liburanmu Istimewa
Ali Mukartono, yang juga Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan, mengakui bahwa dinamika dalam kompetisi sepakbola nasional memberikan tantangan bagi Komite Banding dalam mempertimbangkan setiap kasus.
Dia menegaskan bahwa Komite Banding akan berusaha untuk bersikap obyektif dan terbuka, serta memberikan pertimbangan atas keputusan Komite Disiplin dan Komite Etik yang masih belum final.
Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada klub dan pemain yang terkena sanksi untuk menyuarakan aspirasi mereka.