Portal Baraya – Semur Betawi merupakan hidangan lezat yang mengandung sejarah panjang dari masa penjajahan.
Makanan yang begitu akrab di lidah masyarakat Indonesia ini memiliki ciri khas berupa olahan daging sapi atau ayam dengan kuah coklat yang kaya rempah, memberikan sentuhan pedas manis yang begitu menggoda selera.
Dibalik setiap suapan Semur Betawi tersimpan kisah panjang dari masa lalu. Buku resep tertua dan terlengkap, “Groot Nieuw Volledig Oost-Indisch Kookboek,” yang diterbitkan pada tahun 1902, memuat enam varian resep semur, seperti Smoor Ajam I, II, dan III, Smoor Bandjar van Kip, Smoor Banten van Kip, serta Solosche Smoor van Kip.
Tidak hanya sekedar resep masakan, buku ini mengungkap bahwa Semur, atau Smoor, merupakan hasil perkembangan dapur di wilayah Indis (Hindia Belanda) yang dipengaruhi oleh budaya peranakan Eropa.
Kombinasi bahan-bahan utama seperti daging sapi atau ayam yang dimasak dalam rempah-rempah dan kuah coklat memberikan cita rasa unik pada Semur Betawi. Kehangatan aroma rempah dan kenikmatan rasa kuahnya menjadikan hidangan ini tak lekang oleh waktu.
Baca Juga: Resep Kue Dongkal Tepung Beras, Jajanan Khas Betawi yang Rasanya Dijamin Bikin Nagih
Tak hanya enak, Semur Betawi juga menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Indonesia. Setiap suapannya adalah pengingat akan kreativitas dan adaptasi kuliner dalam menghadapi masa sulit.
Melalui proses memasak Semur Betawi, kita dapat merasakan sentuhan masa lalu yang terjalin erat dengan cita rasa masa kini. Hidangan ini mampu menghubungkan generasi, mempertemukan rasa tradisional dengan kelezatan yang tetap abadi.
Dengan setiap gigitan Semur Betawi, kita tidak hanya merasakan kenikmatan kuliner, tetapi juga mengenang perjalanan sejarah dan keberagaman budaya yang membentuknya.
Seiring waktu, Semur Betawi tetap hadir dalam hidangan masyarakat Indonesia, mengingatkan akan keanekaragaman rempah-rempah dan kekayaan kuliner yang telah mengalir dalam darah budaya kita.
Dalam setiap warisan rasa Semur Betawi, kita merayakan keunikan cita rasa yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga merajut benang merah masa lalu dengan masa kini.
Bahan bahan:
• 700 gr daging yang sudah direbus lama, potong sesuai selera
• 1 buah tomat ukuran sedang, potong – potong
• 1/2 buah bawang bombai, rajang
Bumbu halus:
• 9 buah bawang merah
• 5 siung bawang putih
• 4 butir kemiri
• 1/2 sdt lada bubuk
• 1/4 sdt kayu manis bubuk
• 1/4 sdt pala bubuk
• 1/2 sdt jintan
• 1 sdt ketumbar
• 5 cm lengkuas
• 5 cm jahe
Berikut ini Bahan A:
• 10 sdm kecap manis
• 2 sdm gula aren sisir
• 1 sdt kecap asin
• 1 liter air
• 2 sdm bawang goreng (sebagai bumbu)
• Secukupnya garam, gula pasir, kaldu bubuk
Berikut ini Bahan B:
• 3 lembar daun salam
• 3 lembar daun jeruk
• Bahan pelengkap:
Secukupnya bawang goreng untuk taburan
Cara membuat:
1. Pertama-tama tumis bumbu halus bersama tomat dan bahan B. Masak hingga Tanak. Lalu beri air secukupnya.
2. Selanjutnya masukkan daging masak hingga air menyusut. Jangan lupa beri bawang bombai yang telah dirajang.
3. Selanjutnya masukkan semua bahan A. Masak hingga air menyusut. Penambahan air diperlukan untuk lebih mengempukkan daging. Masak lagi hingga air menyusut. Gunakan api sedang agar masak merata.
4. Selanjutnya setelah masak, koreksi rasa. Taburi bawang goreng, Sajikan.
Pecinta kuliner! Semoga pengetahuan baru tentang masakan legendaris Indonesia telah menambah wawasan kuliner Anda.
Jangan lupa untuk menjelajahi resep-resep lain yang juga menarik dan lezat di rubrik gaya hidup Portal Baraya.
Selamat berkreasi di dapur!